Kondisi pasien yang masuk ruang ICU dalam keadaan kritis, mengancam nyawa, mendadak dan tidak direncanakan, sehingga menyebabkan keluarga pasien nengalami stressor kecemasan. Komunikasi terapeutik merupakan salah satu cara yang dilakukan perawat untuk mengurangi tingkat kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui hubungan antara komunikasi teraputik perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di Ruang Intensive Care Unit di RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Deskriptif analitik cross sectional melibatkan 80 responden diseleksi dengan purposive sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner komunikasi terapeutik dan kuesioner kecemasan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Analisa data menggunakan uji Spearman Rho dengan ? = 0,05. Hasil penelitian menunjukan 58 responden atau 72,5% melaksanakan komunikasi terapeutik dalam kategori baik dan 52 responden atau 65,0% memiliki kecemasan dalam kategori ringan. Hasil uji statistik menunjukan adanya hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien dengan nilai p=0,001 atau p<0,05 dan r = -0,351. Disarankan bagi perawat untuk terus meningkatkan komunikasi dan edukasi kepada keluarga pasien melalui Teknik komunikasi terapeutik guna mengurangi beban kecemasan yang dialami selama masa perawatan pasien di Ruang ICU RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.