Nasi merupakan makanan pokok bagi lebih dari separuh populasi dunia, dengan sekitar 90% produksinya berasal dari Asia yang juga merupakan kawasan dengan tingkat konsumsi tertinggi. Oleh karena itu, produksi beras di Asia memainkan peran penting dalam men- jaga ketahanan pangan dunia.. Dalam konteks ini, pertumbuhan produksi beras yang stabil menjadi fokus utama, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Beras tidak hanya merupakan sumber karbohidrat, tetapi juga kaya akan serat, energi, mineral, protein, vitamin, antioksidan, dan biomolekul penting lainnya yang saling bekerja secara sinergis, memiliki dampak yang baik bagi kesehatan. Tujuan penelitian untuk menentukan metode peramalan produksi beras yang akurat di Kabupaten Lamongan. Informasi yang digunakan dalam penelitian ini mencakup data atau produksi beras periode 2014-2024. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode peramalan Least Squares dan evaluasi akurasi menggunakan Mean Squares Error (MSE) Hasil peramalan produksi beras untuk 5 tahun ke depan Hasil tersebut dicapai dengan menerapkan pendekatan Regresi Linier/Least Squares, peramalan untuk 5 periode mendatang yaitu sebagai berikut: tahun 2025 sebesar 70.259,196 ton, tahun 2026 sebesar 65.701,062 ton, tahun 2027 sebesar 61.142,928 ton, tahun 2028 sebesar 56.584,794 ton, dan tahun 2029 sebesar 52.026,66 ton. Tingkat akurasi peramalan (MSE) sebesar 110637, menunjukkan keterampilan peramalan yang kuat. Hasil peramalan ini dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan untuk mengatasi tantangan produksi beras serta mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lamongan.