This Author published in this journals
All Journal Jurnal Triton
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi dengan Tingkat Adopsi Teknologi Usahatani Jagung di Desa Waringinsari Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu Kordiyana K Rangga; Sumaryo Gitosaputro; Helvi Yanfika; Tubagus Hasanudin; Tiyas Sekartiara Syafani; Miya Nur Ma’rifati
JURNAL TRITON Vol 15 No 1 (2024): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v15i1.702

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor sosial ekonomi yang berhubungan dengan tingkat adopsi teknologi usahatani jagung. Penelitian ini dilakukan di DesaWaringinsari Timur Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober– November 2022. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara survey, pada 88 responden yang berasal dari 749 populasi yaitu petani jagung yang tergabung dalam Kelompok Tani di Desa Waringinsari Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis Rank Spearman. Pengujian tersebut digunakan untuk mengetahui apakah faktor karakteristik sosial ekonomi petani yaitu umur (X1), tingkat pendidikan (X2), lama berusahatani (X3), jumlah tanggungan keluarga (X4), luas lahan garapan (X5), intensitas penyuluhan (X6), ketersediaan sarana produksi (X7), dan pendapatan usahatani jagung (X8) berhubungan dengan Adopsi Teknologi usahatani jagung (Y). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi yang berhubungan dengan tingkat adopsi teknologi usahatani jagung yaitu umur, lama berusahatani, intensitas penyuluhan, ketersediaan sarana produksi, dan pendapatan usahatani jagung, sedangkan tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan luas lahan tidak berhubungan. Tingkat adopsi teknologi usahatani jagung termasuk dalam kategori sedang, maksudnya teknologi usahatani anjuran penyuluh belum diadopsi sepenuhnya oleh petani seperti pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit, sedangkan penggunaan varietas benih unggul, cara bercocok tanam, penyiangan, panen dan pasca panen sudah diterapkan sesuai anjuran.