Etlingera elatior dikenal memiliki efek antimikroba, tetapi potensinya sebagai agen terapi inflamasi cystitis akibat Staphylococcus epidermidis secara in vivo masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sinergi senyawa bioaktif dan antioksidan Etlingera elatior dalam menekan stres oksidatif dan inflamasi yang menyertai infeksi, sehingga masih sangat diperlukan untuk memvalidasi temuan sebelumnya sebagai alternatif pengobatan cystitis. Penelitian menggunakan desain true-experimental posttest group. Intervensi melibatkan efek terapi pada mencit jantan galur Balb/c yang terinfeksi Staphylococcus epidermidis sebanyak 28 ekor. Ekstrak Etlingera elatior diuji pada konsentrasi 40%, 50%, 60%, 70%, dan 80%. Data dianalisis menggunakan metode statistik One-Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan adanya signifikansi penurunan infeksi cystitis efektif pada konsentrasi 50%, berdasarkan morfologi dan total koloni pada saluran urinaria mencit pasca terapi. Penelitian ini membuktikan bahwa Pemberian Daun Kecombrang dapat menurunkan jumblah koloni staphylococcus epidermidis urinaria pasca treatment. Simpulan bahwa ekstrak Etlingera elatior berpotensi sebagai terapi efektif untuk infeksi cystitis terinfeksi Staphylococcus epidermidis secara in-vivo. Efek antimikroba, antiinflamasi, dan antioksidannya mampu menekan peradangan paling efektif pada konsentrasi 50%. Temuan ini memvalidasi hasil penelitian sebelumnya dan dapat dijadikan dasar untuk studi lanjutan terkait efektivitas ekstrak sebagai alternatif terapi cystitis. Kata kunci : Etlingera elatior; Cystitis; Antimikroba, Sel epitel; Koloni; Urinaria