Salah satu teknik analisis cluster adalah Density Based Spatial Clustering Algorithm with Noise (DBSCAN). Teknik ini mengelompokkan data berdasarkan kepadatannya. Jumlah data atau minimum point (Minpts) dalam radius epsilon (ε) dari setiap kumpulan data adalah merupakan konsep kepadatan data yang dimaksud . Dalam penelitian ini, Kabupaten/kota di Kalimantan Barat dikelompokkan berdasarkan kriteria berdasarkan faktor-faktor kemiskinan tahun 2021 dengan menggunakan metode DBSCAN. Indeks pembangunan manusia (X1), tingkat pengangguran terbuka (X2), dan persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang melek huruf (X3) menjadi variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Tahap pertama dalam penelitian ini adalah menggunakan z-score untuk standarisasi data. Selanjutnya dengan melihat kurva siku menggunakan plot K-Nearest Neighbor (KNN) untuk menentukan nilai epsilon dan Minpts. Selanjutnya menentukan titik centroid pertama yang dipilih secara acak. Selanjutnya gunakan jarak euclidean untuk menghitung jarak. Setelah itu pembentukan cluster berdasarkan jumlah titik dalam radius ε dan lebih besar sama dengan Minpts. Kemudian vadidasi cluster dengan silhouette coefficient. Selanjutnya adalah interpretasi cluster. Dari hasil pengelompokan menggunakan metode DBSCAN diperoleh dua cluster dan lima noise dengan parameter ε sebesar 0,6 dan Minpts sebesar dua. Tujuh Kabupaten yaitu Sambas, Bengkayang, Landak, Sanggau, Kapuas Hulu, Sekadau, dan Melawi termasuk dalam cluster satu. Dua Kabupaten yaitu Mempawah dan Kubu Raya termasuk dalam cluster dua. Dibandingkan dengan cluster satu, cluster dua memiliki nilai rata-rata IPM dan tingkat pengangguran terbuka yang lebih besar. Berdasarkan hasil tersebut maka program-program dari pemerintah dapat diarahkan pada cluster dua. Kata Kunci: Analisis Cluster, Epsilon, Minpts