Dalam mengatasi dan mengurangi kasus gizi buruk di Kota Pekanbaru, dinas kesehatan telah melakukan berbagai upaya dalam kasus gizi buruk ini, sehingga agar dapat mencapai target hingga dibawah1%. Adapun bentuk dari tindakan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam mengenai kasus gizi buruk. Selain dengan tindakan-tindakan yang telah dilakukan, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru terus melakukan kerjasama seoptimal mungkin dengan instansi-instansi terkait yang berkaitan dalam penanganan kasus gizi buruk ini, seperti dengan puskesmas, kader di setiap daerah, maupun dengan kecamatan. Sehingga kasus gizi buruk ini selalu dapat ditangani dengan cepat, tepat, dan nantinya akan dapat mengurangi kasus gizi buruk yang ada di Kota Pekanbaru. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis dan menjelaskan implementasi program gizi masyarakat sudah terpenuhi dengan baik dan hambatan-hambatannya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dan kuantitatif. Adapun populasid an sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Kesehatan Dinkes Pekanbaru, Kepala Seksi Gizi Masyarakat, Kepala Pusekesmas tiga orang, Pegawai Dinas Sebanyak dua orang dan orang tua bayi yang terkena Gizi buruk. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Implementasi Program Perbaikan Gizi Masyarakat Oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru belum terimplementasi sepenuhnya. Hal ini dapat dilihat dari dalam perencanaan kegiatan yang telah dibuat tidak semua kegiatan mendapat anggaran baik itu APBD maupun APBN, karena keterbatasan anggaran yang ada dan lebih memgutamakan penganggaran untuk kegiatan yang direncanakan dapat lebih cepat menurunkan gizi buruk sehingga pelaksanaan perbaikan gizi untuk Kota Pakanbaru dapat menurun jumlah kasus gizi buruknya, adanya beberapa posyandu yang tidak aktif, hal ini menandakan masih kurangnya peran kader untuk membantu mensukseskan jalannya program ini. Hambatannya yaitu anggaran yang kurang, Kualitas pelayanan posyandu yang tidak aktif dan peran masyarakat yang tidak aktif.