p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Sipil
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kinerja Modulus Resilien dan Ketahanan Fatigue Campuran AC-WC dengan Asbuton Murni, BNA Blend, dan Aspal Pen 60/70 Iman Adiwidodo, Ariefian; Rahman, Harmein; Zain, Nasuhi
Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 3 (2023): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2023.30.3.16

Abstract

Salah satu kekayaan alam Indonesia adalah Aspal Pulau Buton di Provinsi Sulawesi Tenggara yang terkenal dengan sebutan asbuton. Berdasarkan penelitian dari Pusjatan pada tahun 2011 jumlah sumber material asbuton berjumlah hampir 662 ton. Jenis campuran beraspal yang digunakan pada penelitian ini adalah campuran lapis aus AC-WC (Asphaltic Concrete Wearing Course). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Modulus Resilien dan ketahanan fatigue dari campuran beraspal AC-WC dengan menggunakan asbuton murni, BNA Blend, dan aspal pen. 60/70. Sesuai dengan hasil pengujian karakteristik aspal yang telah dilakukan, asbuton murni dan BNA Blend memiliki nilai penetrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan aspal pen. 60/70. Hasil pengujian stabilitas menunjukkan bahwa campuran dengan BNA Blend mempunyai nilai yang paling tinggi yaitu 1432 kg, berbanding 1310 kg pada campuran dengan asbuton murni, dan berbanding 1209 kg pada campuran dengan aspal pen. 60/70. Hasil pengujian Modulus Resilien pada campuran dengan asbuton murni dan BNA Blend memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan aspal pen. 60/70 pada suhu 25 °C dan 35 °C, dan hampir setara pada suhu 45 °C. Campuran AC-WC dengan BNA Blend memiliki ketahanan fatigue yang lebih baik dibandingkan campuran dengan aspal pen. 60/70, sedangkan campuran dengan asbuton murni memiliki ketahanan fatigue yang paling rendah.
Analisis Desain Pekerjaan Peninggian Jalan pada Lokasi Banjir (Studi Kasus: Ruas Bts. Kab. Serang – Bts. Kota Pandeglang) Rizki, Hevil Saftia; Kusumawati, Aine; Zain, Nasuhi
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.1.6

Abstract

Abstrak Ruas Jalan Bts. Kab. Serang – Bts. Kota Pandeglang STA. 1+100 merupakan ruas jalan yang rawan banjir di Provinsi Banten. Alternatif penanganan ruas jalan yaitu berupa peninggian jalan. Penelitian dilakukan dengan perhitungan menggunakan Pedoman Desain Drainase Jalan Nomor: 23/SE/Db/2021 terkait tinggi luapan air banjir sebagai dasar penentuan tinggi minimum peninggian. Analisis desain sistem perkerasan metode empiris menggunakan Manual Desain Perkerasan Jalan Tahun 2024 No. 03/M/BM/2024, lalu dimodelkan untuk dianalisis dengan metode mekanistik-empiris program kenpave dan dilakukan perbandingan dalam aspek biaya dari setiap sistem perkerasan. Hasil analisis kebutuhan peninggian jalan yaitu minimum sebesar 23 cm. Analisis metode empiris didapatkan tebal beton pada rigid pavement yaitu 315 mm dipilih Tipe 1R dan 2R, tebal aspal pada flexible pavement yaitu 285 mm. Ditentukan 2 tipe rigid pavement dan 4 tipe flexible pavement dianalisis dengan program Kenpave. Analisis metode mekanistik-empiris rigid pavement memilih Tipe 2R dengan index cracking dan max stress terkecil, untuk flexible pavement dipilih Tipe 4F dengan jumlah repetisi beban pada fatigue cracking dan permanent deformation yang paling besar. Analisis biaya untuk umur rencana 40 tahun rigid pavement Tipe 2R senilai Rp. 10.615.725,00/m’ dan flexible pavement Tipe 4F senilai Rp. 12.437.698,00/m’. Dipilih Tipe 2R dengan biaya lebih kecil dari Tipe 4F. Kata kunci : Peninggian jalan, sistem perkerasan, MDP 2024, kenpave. Abstract The road section Bts. Kab. Serang – Bts. Kota Pandeglang STA. 1+100 is a flood-prone road in Banten Province. An alternative solution for the road section is to raise the road. The research was conducted with calculations using the Road Drainage Design Guidelines Number: 23/SE/Db/2021 related to the flood overflow height, which serves as the basis for determining the minimum elevation height. The analysis of the pavement design system using the empirical method follows the Road Pavement Design Manual 2024 No. 03/M/BM/2024, which is then modeled for analysis using the mechanistic-empirical method with the Kenpave program, and a cost comparison is conducted for each pavement system. The analysis results for the road elevation requirement indicate a minimum of 23 cm. The empirical method analysis obtained a concrete thickness of 315 mm for rigid pavement, selecting Type 1R and 2R, and an asphalt thickness of 285 mm for flexible pavement. Two types of rigid pavement and four types of flexible pavement were analyzed using the Kenpave program. The analysis of the mechanistic-empirical method for rigid pavement selects Type 2R with the smallest cracking index and max stress, while for flexible pavement, Type 4F is chosen with the highest number of load repetitions in fatigue cracking and permanent deformation. Cost analysis for a 40-year design life of rigid pavement Type 2R is Rp. 10,615,725.00/m’ and flexible pavement Type 4F is Rp. 12,437,698.00/m’. Type 2R was chosen because its cost is lower than Type 4F. Keywords : Raising road, pavement systems, MDP 2024, kenpave.