<![CDATA[Berdasarkan prinsip otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab, penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan secara bertahap akan lebih ditingkatkan pada pemerintah daerah. Dengan adanya pelimpahan tersebut menyebabkan daerah untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan sumber daya yang cukup potensial bagi setiap daerah, salah satu dari sumber pendapatan daerah adalah PAD. PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, BUMD dan lain-lain pendapatan yang sah. Dari sumber-sumber PAD tersebut , salah satu sumber daya yang harus dikembangkan adalah retribusi daerah khususnya di Kabupaten Sarolangun. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengambil judul Analisis Kontribusi dan Efektivitas Komponen Penerimaan Retribusi Jassa Umum di Kabupaten Sarolangun Tahun 2007-2011. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi komponen retribusi jasa umum terhadap retribusi jasa umum, seberapa besar dan kecenderungan tingkat efektivitas retribusi jasa umum. Penelitian ini dilakukan di Kabupatan Sarolangun dengan data realisasi penerimaan retribusi daerah dan penerimaan asli daerah dari tahun anggaran 2007-2011. Hasil penelitaian ini menunjukkan bahwa kontribusi komponen retribusi jasa umum dari tahun 2006-2010 memiliki rata-rata 63,82% setiap tahunnya. Efektivitas retribusi jasa umum terhadap retribusi daerah dari tahun anggaran 2007-2011 bisa dikatakan cenderung efektif karena target yang ditetapkan dapat tercapai dan memiliki rata-rata efektivitas 100,41%.]]>
