Berdasarkan SNI No. 03 Tahun 2004 mengenai Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan diPerkotaan, perbandingan rasio jumlah konsumen dengan toko1 :250 sedangkan perbandingan tersebut di Antapani masihsebesar 1: 7.850 toko sembako. Oleh karena itu, pembukaanusaha toko kelontong di Kecamatan Antapani merupakansebuah peluang yang baik bagi para pemilik bisnis khususnyapemilik toko sembako AW Mart yang berencana untukmembuka cabang baru usahanya di Kelurahan AntapaniWetan berdekatan dengan cabang utamanya yaitu diKelurahan Antapani Kulon. Diperlukan analisis kelayakanperancangan usaha yang memperhatikan aspek pasar, aspekteknis, dan aspek finansial dari data historis yang didapatkandari pemilik usaha. Pada pengolahan data dari aspek terakhiryaitu aspek finansial didapatkan data nilai NPV sebesarRp354,572,656, nilai IRR sebesar 28,91%, dan PBP selama4,38 tahun. Penelitian ini juga memperhitungkan batassensitivitas terhadap peningkatan pembelian stok awal sebesar1,6% dan sensitivitas penurunan harga jual produk sebesar1,3%. Perhitungan analisis risiko, didapatkan persentaserisiko sebesar 8,87% yang jika ditambahkan dengan nilaiMARR 9,99% menjadi 18,86%, diperhitungkan kembali nilaiNPV dari MARR baru dan didapatkan sebesar Rp152,388,273,dan PBP selama 5 tahun. Oleh karena itu, studi kelayakan diatas menunjukkan bahwa pembukaan cabang baru Toko AW Mart layak untuk dilakukan. Kata kunci— Analisis Kelayakan, NPV, PBP, IRR, Analisis Sensitivitas, Analisis risiko