Coronavirus Disease 2019 atau lebih dikenal dengan COVID-19 merupakan salah satu virus varian baru yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai Pandemi pada tanggal 11 Maret 2020. Dalam menyelamatkan masyarakat dari Pandemi COVID-19 sekaligus dampak sosial ekonominya, pemerintah Indonesia mulai menerapkan New Normal. Beberapa kebijakan yang dibuat pada aturan New Normal ini salah satunya adalah pembelajaran tatap muka (PTM). Pada Oktober 2020, Indonesia adalah salah satu diantara empat negara di Kawasan Asia Timur dan Pasifik yang belum melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh. Hal ini berpotensi menimbulkan dampak sosial negatif yang berkepanjangan seperti hilangnya minat belajar, kesenjangan capaian belajar hingga putus sekolah. Dalam mengatasi hal tersebut, pemerintah menetapkan aturan yang tertuang dalam SKB 4 Menteri pada 22 Desember 2021 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19). Pada aturan tersebut, agar dapat terlaksananya pembelajaran tatap muka, sekolah perlu memastikan terpenuhinya beberapa persyaratan salah satu diantaranya adalah tersedianya poster dan/atau media komunikasi, informasi dan edukasi lainnya pada area strategis di lingkungan satuan pendidikan yang mencakup informasi pencegahan COVID-19 dan gejalanya, protokol kesehatan selama berada di lingkungan satuan pendidikan, informasi area wajib masker, pembatasan jarak fisik, serta penerapan etika batuk atau bersin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh pemberian edukasi melalui media poster terhadap perilaku pencegahan penyebaran COVID-19 siswa di Era New Normal di SMA Al-Hikmah Surabaya. Metode penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode kuantitatif. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 77 dengan teknik Purposive Sampling. Dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data analisis mengunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji McNemar.