Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGEMBANGAN ALAT PENGERING GABAH DENGAN FITUR KENDALI OTOMATIS BERAT DAN KADAR AIR Dimas, Dimas Reno Alfauzi; Noor Yulita Dwi Setyaningsih
E-JOINT (Electronica and Electrical Journal Of Innovation Technology) Vol 6 No 1 (2025): E-JOINT, Juni 2025
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/ejoint.v6i1.2684

Abstract

Indonesia sebagai negara agraris, memiliki sektor pertanian yang memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Salah satu komoditas pertanian yang mendominasi di Indonesia adalah padi. Padi, setelah diolah menjadi beras, menjadi sumber makanan utama di sebagian besar wilayah di Indonesia. Namun, proses produksi beras di Indonesia menghadapi sejumlah kendala, terutama yang disebabkan oleh faktor alam, seperti perubahan iklim yang semakin sulit diprediksi dan tidak menentu. Padi setelah proses panen, umumnya memiliki tingkat kadar air yang bervariasi, berkisar antara 20 hingga 27% basis basah, yang sangat dipengaruhi oleh kondisi musim saat panen dilakukan. Dengan mengurangi kadar air padi menjadi sekitar 13%-14% basis basah, yang merupakan tingkat kadar air yang aman untuk penyimpanan jangka panjang atau sebelum dipasarkan, risiko kerusakan akibat kelembaban tinggi dapat diminimalkan. Penelitian ini melakukan penelitian dengan pendekatan penelitian dan pengembangan (R&D). Dalam pembuatan alat ini, ESP32 digunakan sebagai kontrol dari seluruh sistem kendali alat. Kendali alat ini diatur oleh setting point dari gabah kering, yaitu berat 40 Kg dan kadar air 13% untuk memberhentikan proses pengeringan dari alat ini. Hal ini mencakup seluruh proses kontrol yang terdapat pada alat yang akan dibuat. Hasil penelitian menunjukan alat pengering gabah otomatis dengan menggunakan sensor soil moisture dan load cell sebagai kendali setting point pada alat dapat bekerja sesuai yang direncanakan. Sensor soil moisture untuk mengukur kadar air pada gabah. Sementara sensor load cell berfungsi untuk mengukur berat gabah. ESP32 dapat mengkontrol sistem pengeringan pada alat dengan baik. Proses pengeringan dapat selesai sesuai setting point sensor loadcell yang membaca parameter dari berat, yakni 40 kg. Proses pengeringan dapat selesai sesuai setting point dari sensor soil moisture yang membaca parameter kadar air, yakni 13%. Penggunaan sensor soil moisture kurang efektif untuk membaca parameter kadar air pada gabah. Menambahkan pemanfaatan sumber energi alternatif, untuk mengurangi biaya oprasional dari alat pengering padi. Pembuatan kapasitas alat yang lebih besar. Monitoring dan pengkajian beban daya listrk yang diperlukan.