Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Journal Fatmawati Laboratory

Gambaran Kadar Kreatinin Pada Petani Sayur Penyemprot Pestisida Di Desa Tangsi Duren Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Cessa Yulindra, Khania; Halimatussa'diah, Halimatussa'diah; Farizal, Jon
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 5 No 1 (2025): Otomatisasi Laboratorium
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v5i1.1015

Abstract

Paparan terhadap pestisida termasuk dalam faktor risiko yang berpotensi menimbulkan gangguan pada fungsi ginjal, khususnya pada populasi pekerja pertanian. Petani yang terpapar pestisida secara berulang dan jangka panjang berpotensi mengalami peningkatan kadar kreatinin darah yang dapat menjadi indikator dalam menilai fungsi ginjal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin pada petani sayur penyemprot pestisida di Desa Tangsi Duren Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Tahun 2025. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan design penelitian cross sectional. Sebanyak 32 sampel diteliti menggunakan teknik convenience sampling. Hasil menunjukkan bahwa petani sayur penyemprot pestisida di Desa Tangsi Duren Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Tahun 2025 memiliki rata-rata kadar kreatinin petani laki-laki sebesar 1,06 mg/dL dan perempuan sebesar 0,83 mg/dL. Sebanyak 21,9% petani menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, sedangkan 78,1% tidak menggunakan APD lengkap. Sebanyak 84,4% melakukan penyemprotan selama ≤3 jam dan >3 jam sebanyak 15,6%. Sebanyak 78,1% menyemprot ≤2 kali seminggu dan >2 kali seminggu sebanyak 21,9%. Petani berjenis kelamin laki-laki 56,2% dan perempuan 43,8%. Rata-rata usia petani yaitu 49 tahun.Rata-rata kadar kreatinin petani sayur penyemprot pestisida di Desa Tangsi Duren Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Tahun 2025 masih dalam batas normal pada laki-laki dan rata-rata kreatinin di atas nilai normal pada perempuan. Mayoritas petani tidak menggunakan APD lengkap, memiliki lama dan frekuensi penyemprotan yang baik, serta rata-rata berusia 49 tahun. Diperlukan edukasi dan kesadaran lebih lanjut mengenai pentingnya APD serta pengendalian paparan pestisida untuk mencegah gangguan fungsi ginjal.