Kemampuan literasi merujuk pada keterampilan pada memahami teks serta memberikan berita dalam bentuk tulisan. advert meantime itu, numerasi merupakan keterampilan yg berkaitan menggunakan pemahaman, penerapan, dan pemikiran tentang angka dan konsep matematika pada berbagai konteks kehidupan sehari-hari. Metode yg dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif menggunakan Systematic Literature overview (SLR) menjadi alat buat mengumpulkan berita. Tujuan utama penelitian ini adalah buat memperkuat penerapan budaya literasi di sekolah menggunakan cara mengintegrasikannya pada kurikulum, menaikkan peranan orang tua, serta menambah variasi buku pada perpustakaan. Manfaat yang diperoleh mencakup peningkatan pemahaman ihwal literasi, motivasi siswa buat membaca, serta pembentukan budaya literasi yg kokoh pada tingkat SD. Temuan penelitian ini membagikan akibat positif berasal penguatan budaya literasi, seperti peningkatan pemahaman literasi, dorongan peserta didik buat membaca, serta terbentuknya budaya literasi yg berkelanjutan pada lingkungan Sekolah Dasar. kiprah guru sebagai teladan, fasilitator, serta penyedia asal belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan aplikasi budaya literasi. Para guru berfungsi menjadi pendidik, pembimbing, panutan, dan asal pengetahuan bagi peserta didik. Selain itu, mereka jua berperan menjadi fasilitator, pemberi semangat, dan inspirator buat membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka. Penelitian ini mengandalkan beragam literatur sebagai sumber utama yg diteliti dan dianalisis sinkron menggunakan gosip atau topik yang telah dipengaruhi, sebagai akibatnya metode penelitian ini dikenal menjadi kajian pustaka. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan numerasi serta literasi pada tingkat Sekolah Dasar. berdasarkan hasil yang diperoleh, para pengajar memberikan contoh yg baik, menciptakan suasana belajar yg menyenangkan, bisa memanfaatkan teknologi, bersikap sabar pada membantu siswa yang belum memahami isi pelajaran, serta menyampaikan umpan kembali yang konstruktif.