Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerimaan pengguna terhadap aplikasi prediktif untuk perhitungan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Aplikasi ini dirancang untuk membantu mahasiswa dan staf akademik dalam menentukan besaran biaya pendidikan secara lebih efisien dan tepat sesuai dengan kondisi ekonomi masing-masing mahasiswa. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain survei, data dikumpulkan dari 76 responden yang telah menggunakan aplikasi ini setidaknya selama satu semester. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang diadaptasi dari model TAM dan terdiri dari empat konstruksi utama: Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness), Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use), Sikap Terhadap Penggunaan (Attitude Toward Using), dan Niat untuk Menggunakan (Behavioral Intention to Use). Analisis data dilakukan menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS. Hasil analisis menunjukkan bahwa persepsi kegunaan memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap terhadap penggunaan, sementara persepsi kemudahan penggunaan mempengaruhi baik persepsi kegunaan maupun sikap terhadap penggunaan. Selain itu, sikap terhadap penggunaan berpengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan aplikasi di masa depan. Nilai R² yang diperoleh mengindikasikan bahwa model ini cukup kuat dalam menjelaskan varians pada sikap dan niat pengguna. Temuan ini menegaskan pentingnya meningkatkan persepsi kegunaan dan kemudahan penggunaan untuk mendorong penerimaan dan penggunaan aplikasi yang lebih luas di kalangan pengguna. Penelitian ini berkontribusi pada literatur tentang penerimaan teknologi di bidang pendidikan, khususnya dalam konteks pengelolaan biaya pendidikan di Indonesia, dan memberikan wawasan praktis bagi pengembangan aplikasi serupa