Demensia apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak buruk bagi lansia, sehingga dibutuhkan terapi untuk mengendalikan atau mengurangi gangguan memori atau kepikunan pada penderita demensia, dengan menggunakan terapi puzzle. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melaksanakan asuhan keperawatan gerontik pada pasien demensia dnegan masalah keperawatan gangguan memori menggunakan terapi puzzle. Metode yang digunakan penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan metode asuhan keperawatan. Partisipan adalah 2 lansia dengan diagnosis demensia dengan masalah keperawatan gangguan memori. Penelitian dilaksanakn selama 7 hari dengan durasi waktu terapi puzzle 15-20 menit setiap harinya. Hasil dari penelitian ini adalah terapi puzzle terbukti efektif menunjukkan adanya penurunan gangguan memori pada lansia dengan demensia dan berdampak pada peningkatan daya ingat lansia. Diskusi dan kesimpulan dari penelitian ini adalah terapi puzzle adalah terapi non farmakologi yang dapat digunakan untuk lansia dengan demensia. Terapi puzzle dapat mengasah otak dan melatih kecepatan pikerkir pada lansia terutama jika terapi puzzle dilakukan dalam jangka watu yang lama.