Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS DI RAWAT INAP Mirnawati, Mirnawati; Fitriyah, Erna Tsalatsatul; Roni, Faishol
Jurnal EDUNursing Vol 5, No 1 (2021): April - Agustus
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Quality is the most important thing for the service company holder. It refers to action that should be well like the safe guaranty for patient. In the implementation of public service, still a lot of missing things that affect to the public service quality. The low costumer satisfication will influencing the health facility provitabilities. In other hand, the employ behavior will also affect to the patient satisfication, wherease the patient needs is always increase everytime, and it also happen to the demand of service quality which given. This research aim is knowing the association service quality with the satisfication of BPJS inpatient. This article using literature review method which use google scolar as the support database that suitable with inclusion and exclusion criteria. Based on the ten identified journals, those are showing that the association is exist between the service qualities with the satisfication of BPJS inpatient. There is an association between the service qualities with the satisfication of BPJS inpatient.Keyword: service quality, demand level, BPJS Inpatient
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS DI RAWAT INAP Mirnawati Mirnawati; Erna Tsalatsatul Fitriyah; Faishol Roni
Jurnal EDUNursing Vol 5, No 1 (2021): April - Agustus
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Quality is the most important thing for the service company holder. It refers to action that should be well like the safe guaranty for patient. In the implementation of public service, still a lot of missing things that affect to the public service quality. The low costumer satisfication will influencing the health facility provitabilities. In other hand, the employ behavior will also affect to the patient satisfication, wherease the patient needs is always increase everytime, and it also happen to the demand of service quality which given. This research aim is knowing the association service quality with the satisfication of BPJS inpatient. This article using literature review method which use google scolar as the support database that suitable with inclusion and exclusion criteria. Based on the ten identified journals, those are showing that the association is exist between the service qualities with the satisfication of BPJS inpatient. There is an association between the service qualities with the satisfication of BPJS inpatient.Keyword: service quality, demand level, BPJS Inpatient
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN POLA TIDUR MENGGUNAKAN MUSIK INSTRUMENT KLASIK DAN AROMATERAPI LAVENDER Gita Kharisma Wirdah; Tiara Fatma Pratiwi; Dina Camelia; Faishol Roni; Achmad Wahdi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.21886

Abstract

Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis mengalami gangguan pola tidur seperti susah tidur di malam hari termasuk efek buruk dari menjalani hemodialisis. Jika tidak segera ditangani bisa berdampak pada aktivitas keseharian dan memperparah penyakitnya. Tujuan penelitian ini adalah melaksanakan dan membahas asuhan keperawatan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur. Metode penelitian ini yang digunakan adalah pendekatan studi kasus dengan subjek peneliti berjumlah dua pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur dan dilakukan selama 3 hari. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa gangguan pola tidur teratasi pada hari ketiga yaitu keluhan sulit tidur menurun dengan skala pola tidur 5 tidak terganggu. Kesimpulan dari peneltian ini adaah terapi musik instrument klasik dan aromaterapi lavender dapat diterapkan di rumah sakit sebagai terapi tambahan untuk meningkatkan pola tidur pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis dan disarankan pemberian terapi musik instrument klasik serta aromaterapi lavender dilakukan secara bergantian dan di dampingi oleh keluarga pasien.
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF MENGGUNAKAN TERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT DI UPT PSTW JOMBANG Erna Handayani; Faishol Roni; Dina Camelia; Tiara Fatma Pratiwi; Arif Wijaya
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.24032

Abstract

Hipertensi merupakan peningkatan tekan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung dan organ tubuh, bahaya hipertensi jika tidak segera di tangani akan menimbulkan komplikasi stroke, serangan jantung, serta kemampuan kongnitif seseorang. Perfusi perifer tidak efektif pada lansia adalah suatu masalah jika tidak ditangani secara cepat akan berakibat fatal karena berdampak pada fisik dan psikologis lansia gejalanya CRT ? 3 detik, nadi perifer menurun, akral dingin, warna kulit pucat, tugo kulit pucat. Tujuan dari penelitian adalah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dengan masalah keperawatan perfusi perifer tidak efektif menggunakan Terapi Rendam Kaki Air Hangat di UPT PSTW Jombang. Metode yang digunakan yaitu desain deskriptif studi kasus dengan metode asuhan keperawatan. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 pasien lansia yang memiliki hipertensi dengan masalah keperawatan perfusi perifer tidak efektif, penelitian dilaksanakan selama 7 hari berturut-turut menggunakan intervensi Terapi Rendam Kaki Air Hangat selama ±15 menit. Hasil dari Terapi Rendam Kaki Air Hangat menunjukkan adanya perubahan pada tingkat perfusi perifer tidak efektif pada lansia.  Kesimpulan dan saran Terapi Rendam Kaki Air Hangat dapat diterapkan diwisma   sebagaial ternatif terapi nonfarmakologis untuk melancarkan tingkat perfusi perifer tidak efektif dan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi dan Pemberian Terapi Rendam Kaki Air Hangat akan lebih efektif jika dilakukan dalam jangka waktu 7 hari atau lebih.
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA PADA PASIEN RHEUMATOID ARTHRITIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI KRONIS MENGGUNAKAN TERAPI KOMPRES HANGAT JAHE MERAH Eko, Saugi Apang; Wijaya, Arif; Fitriyah, Erna Tsalatsatul; Roni, Faishol; Wahdi, Achmad
Health Sciences Journal Vol 8, No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v8i1.2508

Abstract

Rheumatoid Arthritis merupakan pienyakit autoimun yang dapat tierjadi kariena tubuh disierang olieh systiem kiekiebalan tubuhnya siendiri yang  miengakibatkan pieradangan dalam waktu lama pada siendi dan mienyiebabkan nyieri. Rhieumatoid Arthritis adalah suatu pienyakit yang dapat mienyierang bierbagai usia dan jienis kielamin. Untuk mielaksanakan dan  miembahas asuhan kiepierawatan kliien yang miengalami Rhieumatoid arthritis diengan Nyieri Kronis. Diesain pienielitian ini studi kasus diengan piendiekatan prosies kiepierawatan pada 2 partisipan. Asuhan kiepierawatan dilaksanakan sielama 7 hari bierturut-turut diengan intierviensi kompries hangat jahie mierah sietiap pasiien. Nyieri awal pasiien piertama yaitu skala 6, sietalah dibieri tindakan kompries jahie mierah skala nyieri bierkurang mienjadi 2 dan nyieri awal pasiien kiedua yaitu 5, sietielah dibieri tindakan kompries jahie mierah skala nyieri bierkurang mienjadi 1. Kompries hangat jahie mierah iefiektif untuk miengatasi nyieri kronis siehingga dapat dijadikan siebagai altiernatif tierapi non farmakologis pada lansia diengan Rhieumatoid Arthritis
PENERAPAN INTERVENSI BUERGER ALLEN EXERCISE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DALAM MENGATASI MASALAH PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF: PENERAPAN INTERVENSI BUERGER ALLEN EXERCISE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DALAM MENGATASI MASALAH PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF Camelia, Dina; Roni, Faishol; Wijaya, Arif; Fitriyah, Erna Tsalatsatul; Amalia, Lulus Dian Ayu
WELL BEING Vol 7 No 1 (2022): Well Being
Publisher : LPPM STIKes Bahrul Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51898/wb.v7i1.158

Abstract

Diabetes mellitus is characterized by an increase in blood glucose levels. Patients with diabetes mellitus must perform self-care regularly to maintain normal blood glucose levels. High glucose levels will cause peripheral arterial disease (PAD) which usually affects the lower extremities. One way to prevent PAD is through physical exercise that involves the legs. The purpose of this scientific work is expected to be able to apply the Buerger Allen Exercise intervention in patients with type 2 diabetes mellitus in overcoming the problem of ineffective peripheral perfusion. This type of scientific research research is qualitative with a case study approach, the subjects used are two patients with ineffective peripheral perfusion nursing problems. The location of this research was in Arjosari Village, Pasuruan Regency, carried out for seven days every 15 minutes using data collection methods including assessment, determining diagnosis, intervention, implementation and evaluation. The results of the case study show that the Buerger Allen Exercise intervention can be used as physical exercise for people with type 2 diabetes mellitus at home. The conclusion from the results obtained related to the implementation of the Buerger Allen Exercise intervention in patients with type 2 diabetes mellitus can be proven by an increase in the Ankle Brachial Index value related to the Buerger Allen Exercise physical exercise.
STUDI KASUS: EFEKTIVITAS RELAKSASI GENGGAM JARI DAN BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PASIEN POST OP APENDIKTOMI [CASE STUDY: THE EFFECTIVENESS OF FINGER GRIP RELAXATION AND BACK MASSAGE ON PAIN INTENSITY IN POST-APPENDECTOMY PATIENTS] Erita, Chyntiya Ananda; Pratiwi, Tiara Fatma; Wahdi, Achmad; Roni, Faishol; Fitriyah, Erna Ts.
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 11, No 2 (2023): December
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v11i2.7554

Abstract

Appendectomy is a surgical procedure that involves an incision to remove an inflamed appendix. This surgical procedure can cause patients to experience pain due to the incision and tearing of tissue in the abdominal wall. If the pain is not addressed, it can interfere with the healing process, increase stress, and potentially affect the pulmonary, cardiovascular, gastrointestinal, and immune systems. This study aims to determine the effectiveness of finger grip relaxation and back massage in post-operative appendectomy patients with acute pain nursing problems. This research design is a case study involving two participants post-operative appendectomy patients with acute pain nursing problems. Nursing care was provided for three consecutive days using the interventions of finger grip relaxation and back massage with the pain scale measurement used as the Numeric Rating Scale (NRS). The results of the study showed that the acute pain problem was resolved by the third day, with patient 1's pain scale decreasing from 5 on the first day to 3 on the third day, and patient 2's pain scale decreasing from 6 to 4 on the third day. Finger grip relaxation and back massage can be applied as additional therapy to reduce pain intensity in post-operative appendectomy patients by providing physical and mental relaxation, thus relieving pain.BAHASA INDONESIA Apendiktomi merupakan proses pembedahan dengan cara disayat untuk mengangkat apendiks yang meradang. Tindakan pembedahan ini dapat menyebabkan penderitanya merasakan nyeri akibat dari insisi yang disebabkan oleh robeknya jaringan pada dinding perut. Apabila nyeri tidak diatasi maka dapat mengganggu proses penyembuhan, meningkatkan stress, dan dapat mempengaruhi sistem pernafasan, kardiovaskuler, gastrointestinal, dan imunologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas relaksasi genggam jari dan back massage pada pasien post op apendiktomi dengan masalah keperawatan nyeri akut. Desain penelitian ini adalah studi kasus menggunakan dua partisipan pasien post op apendiktomi dengan masalah keperawatan nyeri akut, dilakukan asuhan keperawatan selama tiga hari berturut-turut menggunakan intervensi relaksasi genggam jari dan back massage dengan pengukuran skala nyeri yang digunakan yaitu Numeric Rating Scale (NRS). Hasil penelitian menunjukkan masalah nyeri akut teratasi pada hari ketiga dengan skala nyeri pasien 1 pada hari pertama skala nyeri 5 menurun ke skala 3 pada hari ketiga dan pasien 2 dari skala nyeri 6 menurun ke skala 4 pada hari ketiga. Relaksasi genggam jari dan back massage dapat diterapkan sebagai terapi tambahan untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien post op apendiktomi karena memberikan relaksasi fisik dan mental sehingga mampu meredakan nyeri. 
Hubungan Kesehatan Mental Dengan Pencapaian Prestasi Akademik Mahasiswa Tahun Pertama di Stikes Bahrul Ulum Jombang Laili, Hanifah Nur; Fitriyah, Erna Ts.; Roni, Faishol; Wijaya, H. Arif; Camelia, Dina
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.16370

Abstract

Student learning achievement will decrease if students experience learning difficulties related to achievement and anxiety. So someone who has a high learning intensity will tend to get good learning results. This research aims to determine the relationship between mental health and academic achievement of first year students at STIKES Bahrul Ulum Jombang. The type of research used is correlational analysis with a retrospective approach. The population in this study was all First Year STIKES Bahrul Ulum Jombang students totaling 94 students with sampling using a total sampling of 90 respondents. The research instruments used were the SRQ-29 questionnaire and the KHS score results. The statistical test in this study used the Spearman rank statistical test. The results of statistical tests using Spearman rank showed that there was a relationship between mental health and academic achievement at STIKES Bahrul Ulum Jombang with significant values ​​for anxiety and depression ρ = 0.161 > 0.05, psychotic disorders ρ = 0.569 > 0.05, and PTSD ρ = 0.761 > 0.05. He research results show that there is no relationship between mental health and the academic achievement of first year students at STIKES Bahrul Ulum Jombang. It is hoped that future researchers will carry out the same research with different samples and pay attention to the questionnaire measuring instruments that will be used.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA LANJUT USIA DI DESA KALIKEJAMBON, KABUPATEN JOMBANG Fadila, Nur; Wijaya, Arif; Roni, Faishol
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v9i2.528

Abstract

ABSTRAKTujuan: untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh pada lansia di Desa Kalikejambon, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang. Metode: menggunakan desain korelasi pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel 48 menggunakan purposive sampling, sesuai dengan kriteria inklusi. Alat ukur yang digunakan aktivitas fisik ialah kuiesionier PASiE, siedangkan berat badan dan tinggi badan diukur menggunakan timbangan digital dan staturie mietier. Analisis yang digunakan mierupakan analisis univariat distribusi friekuiensi dan bivariat uji Spiearman rank. Hasil: lebih dari setengah responden berada pada kategori aktivitas fisik cukup (52,08%). Indeks massa tubuh responden paling banyak berada pada kategori obesitas (33,33%). Hasil uji statistik mienggunakan Spiearman rank menunjukkan nilai p = 0,029 < 0,05, yang artinya ada hubungan antara aktivitas fisik dian indieks massa tubuh pada lansia. Diskusi: Aktivitas fisik berperan dalam pemeliharaan berat badan ideal. Aktivitas fisik yang tinggi berhubungan dengan pencegahan kenaikan berat badan pada orang dewasa. Tingkat aktivitas fisik yang rendah dapat meningkatkan prevalensi terjadinya obesitas secara bermakna. Kesimpulan: Lansia dianjurkan untuk mempertahankan aktivitas fisik yang baik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor lain yang memengaruhi IMT pada lansia seperti pola makan, faktor sosial, dan faktor lingkungan.Kata Kunci: aktivitas fisik, indeks massa tubuh, lansiaCorrelation Between Physical Activity and Body Mass Index Among Elderly Individuals in Kalikejambon Village, Jombang RegencyABSTRACTObjective: To identify the correlation between physical activity and body mass index (BMI) among elderly individuals in Kalikejambon Village, Tembelang Subdistrict, Jombang Regency. Methods: This research employed a correlational design with a cross-sectional approach. A total of 48 respondents were selected using purposive sampling based on inclusion criteria. The physical activity measurement utilized the PASiE questionnaire, while body weight and height were measured using a digital scale and stadiometer, respectively. Data were analyzed using univariate frequency distribution and bivariate Spearman rank tests. Results: More than half of the respondents exhibited a moderate level of physical activity (52.08%). The majority of respondents’ BMI fell into the obesity category (33.33%).  Statistical analysis using the Spearman rank test revealed a p-value of 0.029 (p < 0.05), indicating a significant correlation between physical activity and BMI among the elderly. Discussion: Physical activity plays a crucial role in maintaining an ideal body weight. High levels of physical activity are correlated with the prevention of weight gain in adults. Conversely, low levels of physical activity significantly increase the prevalence of obesity. Conclusion: Elderly individuals are advised to maintain a good level of physical activity. Further research is needed to explore other factors influencing BMI among the elderly, such as dietary patterns, social factors, and environmental factors.Keywords: physical activity, body mass index, elderly.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN YANG MENGALAMI DIABETES MILLITUS TIPE II DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN POLA TIDUR MENGGUANAKAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF DIRUANG NAKULA RSUD JOMBANG parakoso, gigih; Fitriyah, Erna Tsalatsatul; Sari, Ika Puspita; Roni, Faishol; Wijaya, Arif
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35826

Abstract

Penyakit Diabetes Mellitus Tipe II dapat menyebakan gangguan pola tidur ditandai dengan poliura (banyak kencing), polidipsi (banyak minum), poliphagi (banyak makan) dan gangguan lainnya yang terjadi pada malam hari yang dapat mengganggu tidurnya. Pasien Diabetes Mellitus Tipe II mengalami kualitas tidur tidak nyenyak yang dapat mengganggu metabolisme dan dapat memicu mencari makan berlebihan sehingga bisa mengacaukan kinerja insulin dan pengendalian gula darah menjadi buruk sehingga menyebabkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah melaksanakan Asuhan Keperawatan pada klien Diabetes Mellitus Tipe II dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur menggunakan terapi relaksasi otot progresif. Metode dari penelitian ini menggunakan studi kasus subjek 2 klien Diabetes Mellitus Tipe II dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari berturut-turut menggunakan intervensi relaksasi otot progresif. Hasil dari penelitian ini telah didapatkan pada kedua klien dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur dengan masalah sulit tidur telah berkurang setelah diberikan terapi relaksasi otot progresif selama tiga hari. Diskusi dan Kesimpulan dari penelitian ini adalah relaksasi otot progresif digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengendalikan gangguan pola tidur dan mengurangi insomnia pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II secara non farmakologis.
Co-Authors Abu Bakar Achmad Wahdi Achmad Wahdi Achmad Wahdi Ahmad Wahid Aina Mardhiyah Amalia, Lulus Dian Ayu Arif Wijaya Arini, Adellia Rahma Camelia, Dina Camellia, Dina Dina Camelia Dina Camelia Dina Camelia Dina Camelia Eka Sofia Larasati Eko, Saugi Apang Erita, Chyntiya Ananda Erna Handayani Erna Ts Erna Ts. Fitriyah FADILA, NUR Fatoni, Imam Febriyanti, Putri Lusiana Firdaus, M. Hanif Fitriani, Eka Diah FITRIYAH Fitriyah, Erna Tsalasatul Gita Kharisma Wirdah H. Arif Wijaya H. Arif Wijaya H.Arif Wijaya H.Imam Fatoni Hadi Sutomo Happi, M huda, alfin rulian Ika Puspita Sari Ika Puspitasari Ilmi, Miftakhun Nafidatul Istighfaroni, Mohammad Farid Jannah, Raudatul Miridatul Jayawarsa, A.A. Ketut Joko Prasetyo Kusyani, Asri Laili, Hanifah Nur Leo Yosdimyati Romli Luisa Wijaya Suryaning Ayu Lutfi Nurul Aini Ma'rifatul Khusnah Maelani, Windy Silegar Maysaro Mega Nurul Anwar Mirnawati Mirnawati Muyassaroh, Fiki Ula Nanang Bagus Sasmito Nanang Bagus, Nanang Ni Luh Ari Yusasrini Nurul Azizah parakoso, gigih Putri Kusumaningtyas Rahul Faturrohman Ramadhan, Anggoro Dwi wahyu Ratna Nurhayati Riatus Salamah Rochmah, Pribadi Auni Rofia, Sofiatur safaatin, Siti Sely Delta Surya Ningsih Shelfi Dwi Retnani Putri Santoso Sifa'ur Rohma Sugiarto, Kresna Bagus Sujiyati Nabela Suwandari, Yayu Tania Yesika Wantania Tiara Fatma P Tiara Fatma Pratiwi Tiara Fatma Pratiwi Tiara Fatma Pratiwi Tiara Fatma Pratiwi Tiara Fatma Pratiwi Tiara Fatma Pratiwi Tiara Fatma Pratiwi Tri Wulandari Verawati, Dessi Vibriani, lntantia Wijaya, H. Arif