Hipertensi merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian khusus karena angka kejadiannya yang tinggi. Salah satu penyebab hipertensi yang saat ini sulit dikendalikan adalah stres. Upaya untuk mengurangi angka kejadian hipertensi dan meningkatkan kualitas hidupnya dapat dilakukan jika seseorang merubah kebiasaan yang kurang sehat berubah menjadi kebiasaan yang lebih sehat, dan pengelolaan stress. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan stress dengan tekanan darah dan kualitas hidup penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 September 2023 di Dusun Nglaban, Desa Nglaban, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi yang datang ke Posyandu Dusun Nglaban sebanyak 30 orang. Sampel sebanyak 30 responden dengan teknik total sampling. Instrumen Pengukuran skor stress dengan kuesioner Perceive Stress Scale (PSS). Pengukuran Tekanan darah dengan spignomanometer merk OneMed dan pengukuran kualitas hidup dengan kuesioner World Health Organization Quality Of Life – BREF (WHOQOL BREF). Analisis data menggunakan SPSS 21 dengan Pearson Corellation. Hasil uji statistic Pearson Corellation stress dengan sistole p value 0,008 dan koefisien korelation 0,476 sehingga ada hubungan stress dengan tekanan darah sistole dan keeratan hubungan cukup kuat. Stress dengan diastole p value 0,360 dan koefisien korelation 0,173 sehingga tidak ada hubungan stress dengan tekanan darah diastole. Stress dengan diastole p value 0,029 dan koefisien korelation 0,398 sehingga Ada hubungan stress dengan kualitas hidup dan keeratan hubungan cukup kuat. Diharapkan Petugas Kesehatan terutama yang berada di Posyandu untuk memperhatikan psikologis penderita hipertensi. Perlu adanya treatmen yang bisa mengontrol tingkat stress pada penderita hipertensi.