Pengobatan infeksi pneumonia dengan terapi antibiotik yang tepat dan efektif akan menentukan keberhasilan pengobatan serta menghindari hal-hal yang merugikan seperti biaya pengobatan mahal. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan biaya ialah dengan studi farmakoekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi profil penggunaan antibiotik dan menganalisis antibiotik yang paling cost-effective pada pasien balita pneumonia rawat jalan di RS Bhayangkara Anton Soejarwo Pontianak. Metode yang digunakan merupakan non eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif data yang diambil secara retrospektif yaitu berupa data rekam medik pasien pneumonia rawat jalan di RS Bhayangkara Anton Soerjarwo pada periode Januari "“ Desember 2022 dengan jumlah 72 sampel. Hasil penelitian ini terbanyak rentang usia 1-5 tahun (63,89%) dan lebih banyak berjenis kelamin laki-laki (62,50%) dibandingkan perempuan (37,50%) dan efektivitas terapi tunggal (76,92%) efektivitas terapi kombinasi (85,71%) Kesimpulan penelitian ini yaitu profil penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia balita yang di rawat jalan di RS Bhayangkara Anton Soejarwo Pontianak ialah ampicillin (40,28%), amoxicillin (16,67%), cefixime (23,61%), cefadroxil (9,72%) dan kombinasi ampicillin+ cefixime (9,72%) dan berdasarkan nilai ACER, maka dapat disimpulkan bahwa antibiotik tunggal Rp.19.858,- lebih cost-effective daripada antibiotik kombinasi Rp.42,818,- dan diantara terapi antibiotik tunggal ialah ampicillin dengan nilai ACER Rp. 13.395,- dan nilai ICER dari ampicillin ke cefixime Rp.1.581,35,- sedangkan nilai ICER ampicillin ke ampicillin+cefixime Rp.2.654,86,-