Transmigrasi sebagai model pembangunan komunitas masyarakat mempunyai tiga sasaran pokok. Pertama, meningkatkan kemampuan dan produktivitas masyarakat transmigrasi (transmigrasi dan masyarakat sekitar Permukiman transmigrasi). Kedua, membangun kemandirian (transmigran dan masyarakat sekitar permukiman transmigrasi), dan ketiga, mewujudkan integrasi di permukiman transmigrasi, sehingga ekonomi dan sosial budaya mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Desa Rasau Jaya 2 merupakan salah satu sasaran desa transmigrasi dan sekaligus menjadi lokasi penelitian dengan jumlah narasumber 3 orang dimana kami melakukan wawancara pada narasumber untuk mengumpulkan data "“ data yang dibutuhkan, dan 3 orang tersebut rata "“ rata dengan alasan utamanya mereka yaitu karena faktor ekonomi, memperbaiki perekonomian keluarga mereka. Metode yang digunakan yaitu , wawancara dan Observasi. Metode wawancara adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data "“ data yang ingin digunakan sebagai acuan kepastian yang ingin didapat, sedangkan metode observation digunakan untuk proses pemerolehan data informasi dari tangan pertama, dengan cara melakukan pengamatan yang dikumpulkan dari beberapa narasumber di Rasau jaya II ini. Hasil yang diperoleh setelah melakukan wawancara dan observasi, diketahui ketiga nasumber kami adalah transmigrant. Para narasumber tersebut melakukan Transmigrasi bersama keluarga mereka dari daerah Jawa. Narasumber tersebut melakukan transmigrasi karena faktor ekonomi, kemudian untuk memperbaiki perekonomian masing "“ masing keluarga dan karena adanya bantuan dari pemerintah berupa tanah dan lahan persawahan di Rasau Jaya II