Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PERHITUNGAN MODUL JEMBATAN GELAGAR I DAN GELAGAR BOX BAJA SEBAGAI FUNGSI JEMBATAN JALAN RAYA Witriyatna, Cahya; Purnomo, Dwi Agus; Waseso, Agung Barokah; Marindaa, Mira
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 2 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.37 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v12i2.3107

Abstract

Jembatan merupakan bagian dari prasarana transportasi yang berfungsi sebagai  penghubung jalan yang terputus oleh rintangan (sungai, danau, laut,  lembah,  prasarana transportasi lainnya)  yang melintas tidak sebidang seperti jalan, jalur rel kereta api.  Jika diklasifikasikan secara fungsinya jembatan dapat dibedakan menjadi jembatan jalan raya dan jembatan kereta api. Pada paper ini, akan diperlihatkan apakah penggunaan ukuran bentang jembatan 41.15  meter akan lebih optimum (efektif dan efisien) menggunakan gelagar I dengan tinggi 200 cm atau box girder tinggi 200 cm dan beban-beban yang digunakan pada jembatan jalan raya tersebut yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok beban, yaitu berat sendiri gelagar/girder, beban mati tambahan, dan beban hidup. Beban mati tambahan yang dianalisis yaitu beban pelat beton, aspal, dan diafragma sedangkan untuk beban hidup dengan fungsi jalan raya adalah beban D yang terdiri dari beban terdistribusi (load distribution) dan beban Knife Edge Load (KEL) berdasarkan "Pembebanan Untuk Jembatan SNI 1725-2016.Dari hasil perhitungan antara modul jembatan gelagar I dan box girder baja ukuran bentang 41.15 m untuk jembatan jalan raya dengan tinggi gelagar 200 cm diperoleh kesimpulan bahwa untuk tinggi gelagar 200 cm pada jembatan jalan raya lebih efektif mengunakan tipe gelagar box  baja berbasis material SNI yang cukup mampu menahan beban lalu-lintas jalan raya sesuai standar.Pada studi kasus rencana perlintasan di Jl. KH.  Mansyur Pekalongan untuk memperoleh estetika yang memadai, maka modul jembatan  gelagar box  akan lebih menjanjikan dari aspek estetika dan arsitektoris dengan konfigurasi bentang yang bervariasi dari 30 m s/d 100 m dengan trase jembatan bisa lurus atau lengkung..Berdasarkan hasil penelitian tentang analisa perhitungan pembebanan untuk jembatan ukuran bentang 41.15 m yang menggunakan SNI 1725 2016 (standar baru), diketahui terjadi perbedaan beban angin dan beban gempa sebesar  ( 30-40) % terhadap RSNI T-02 2005.
The Selection of PPP Type Through Value for Money Analysis: A Case Study of Jakarta-Surabaya Railway Project Purnomo, Dwi Agus; Yulianta, Yulianta; Utomo, Djoko Prijo; Sucipto, Sucipto
CSID Journal of Infrastructure Development Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32783/csid-jid.v3i1.117

Abstract

With the suboptimal performance of the Jakarta-Surabaya corridor railway currently operating, the Government of Indonesia intends to upgrade the railway system in terms of speed performance as well as to engage the participation of both the public and private sectors in the upgrading project as mandated in Presidential Regulation Number 38/2015. Through this research, the type selection of the Public-Private Partnership (PPP) scheme and their implications on the Jakarta-Surabaya railway project will be demonstrated by conducting analysis to the alternative scenarios of the study on railway technology selection with an emphasis on economic and financial feasibility aspects to determine the suitable PPP type,  which is validated through Value for Money (VfM) analysis,  where the benefits of the selected PPP type in terms of economic, financial, and non-financial aspects were examined through numerical tests, the result of which indicated that with the VfM value of the actual data of IDR 224.51 trillion, and the most significant changes in VfM value for each variable change are in the 20-year concession period which reduces the VfM value by 4%. Of all the variable changes, there is no minus VfM value, indicating that public projects are in an improved condition with the PPP scheme.