Plat baja ASTM A36 termasuk dalam golongan baja karbon rendah yang memiliki kekuatan yang baik dan juga ditambah dengan sifat baja yang bisa dirubah bentuk menggunakan mesin dan juga mudah dilakukan pengelasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bentuk kampuh las terhadap tegangan tarik dan kekuatan bending material baja karbon rendah plat ASTM A36 yang dilakukan proses pengelasan. Pada penelitian ini menggunakan proses pengelasan SMAW dan GTAW dengan variasi tiga bentuk kampuh las yaitu, kampuh I (square edge butt Joint), kampuh V (single V grove) dan kampuh K (double bevel) sesuai standar ISO 9692-1. Untuk spesimen uji tarik dibentuk sesuai standar ASTM E8 dan untuk spesimen uji bending sesuai standar ASTM E190-14. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, proses pengelasan mempengaruhi sifat mekanis material baja karbon rendah dan bentuk kampuh yang berbeda menghasilkan sifat mekanis yang berbeda pula. Pada spesimen raw material nilai tegangan tariknya 515,2 N/mm2 dengan nilai regangan 28%. Spesimen hasil pengelasan SMAW, nilai tegangan tarik tertinggi pada kampuh I dengan nilai 512 N/mm2 dan regangan 26,67%. Untuk spesimen hasil pengelasan GTAW nilai tegangan tarik terbesar pada kampuh I dengan nilai 501,73 N/mm2 dan nilai regangan 14,67%. Untuk spesimen raw material nilai kekuatan bendingnya 558,55 N/mm2 dengan defleksi 33,46 mm. Pada spesimen hasil pengelasan SMAW nilai kekuatan bending terbesar pada kampuh V dengan nilai 1129,61 N/mm2 dan defleksi 36,40 mm. Untuk spesimen hasil pengelasan GTAW nilai kekuatan bending terbesar pada kampuh V dengan nilai 1145,39 N/mm2 dengan defleksi 38,07 mm.