Persaingan dunia bisnis secara global semakin ketat. Perusahaan saling bersaing satu sama lain, apalagi kemudahan teknologi dan komunikasi yang semakin meningkat. Perusahaan di tuntut mampu bersaing untuk mempertahankan kesejahteraan dan mencapai tujuan perusahaan. Pihak manajemen dituntut untuk dapat memanfaatkan modal kerja dengan efektif dan efisien untuk meningkatkan persentase pofitabilitas perusahaan. Untuk mengukur tingkat profitabilitas dapat menggunakan ROA (Return On Asset). ROA penting bagi perusahaan, yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aset yang dimiliki. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa laporan keuangan dengan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI kurun waktu lima tahun 2018-2022. Metode analisis data penelitian dihitung dengan menggunakan software Statistical Products and Services Solutions (SPSS). Pengaruh perputaran kas terhadap Return On Asset (ROA) menunjukkan nilai signifikansi 0,804 (0.804 > 0,05), maka H1 ditolak. Pengaruh perputaran piutang terhadap Return On Asset (ROA) menunjukkan nilai signifikansi 0,831 (0,831 > 0,05), maka H2 ditolak. Sedangkan Pengaruh perputaran persediaan terhadap Return On Asset (ROA) menunjukkan nilai signifikansi 0.001 (0.001 < 0,05), maka H3 diterima. Berdasarkan hasil pengujian maka dapat disimpulkan perputaran kas dan perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan manufaktur sub sektor barang dan konsumsi di Indonesia periode 2018-2022. Sedangkan perputaran persediaan berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan manufaktur sub sektor barang dan konsumsi di Indonesia periode 2018-2022.