Penggunaan SISRUTE bertujuan untuk mengintegrasikan sistem rujukan pelayanan kesehatan, percepatan layanan, dan sebagai regulasi rujukan pada era digital. Survei awal dan telaah dokumen oleh peneliti menemukan permasalahan pada realisasi SISRUTE, yaitu data-data pasien yang dirujuk tidak sesuai dengan form yang ada di sistem sehingga menyulitkan rumah sakit penerima untuk menerima jawaban, server internet fungsi utama yang tidak stabil sehingga operator memiliki kendala dalam waktu memaksimalkan kinerja SISRUTE, banyak rumah sakit yang belum memiliki SOP tertulis untuk pemakaian aplikasi tersebut, dan masih ada operator di rumah sakit yang kurang menguasai penggunaan aplikasi teesebut. Penelitian ini menggunakan mixed methods yang menggabungkan dua bentuk penelitian yang telah ada sebelumnya yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa skor penilaian System Usability Scale pada penerapan SISRUTE pada berbagai rumah sakit di Provinsi Aceh, yaitu 53. Tingkat penerimaan Sisrute masuk dalam kategori marginal yang berarti cukup memuaskan. Tingkat Grade skala Sisrute masuk dalam kategori D yaitu masih di bawah rata-rata. Adjective grade SISRUTE masuk dalam kategori poor, yaitu diterima dengan dilakukan pembaharuan sesuai dengan kebutuhan penggunannya. Berdasarkan aspek tata kelola Sisrute, sebaiknya dibuat SOP tertulis yang jelas terkait penggunaan Sisrute; adanya tambahan sarana pendukung seperti hardware yang kompatibel serta jaringan internet yang stabil. Berdasarkan SDM, operator sebaiknya aktif membangun komunikasi dengan rumah sakit rujukan; diperlukan pendampingan praktik langsung proses merujuk dan menjawab rujukan melalui sistem Sisrute serta evaluasi berkala. Berdasarkan aspek fitur sistem, perlu pengembangan lebih lanjut terkait tampilan kapasitas dan fasilitas yang tersedia; pengembangan fitur sistem Sisrute; dan server yang stabil