Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Persepsi Masyarakat tentang Keterlibatan Kaum Perempuan dalam Politik di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Lubis, Salman; Halking, Halking
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11972

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang keterlibatan kaum perempuan dalam politik di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan jenis pendekatan penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Data sekunder diperoleh melalui buku, jurnal, artikel yang relevan dengan topik kajian yang diteliti. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi masyarakat Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tentang keterlibatan kaum perempuan dalam politik kebanyakan dipandang baik, kebanyakan masyarat memberikan persepsi bahwa tidak ada yang menjadi masalah jika kaum perempuan terjun kedalam politik, karena menurut persepsi masyarakat yang setuju tersebut karena adanya peraturan perundang-undangan yang memberikan peluang kepada kaum perempuan untuk terjun kedalam politik. Sedangkan ketidaksetujuan sebagian masyarakat Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan berdasarkan faktor ketakutan yang mungkin akan terjadi jika kaum perempuan terlibat dalam politik, mereka beranggapan kaum perempuan akan mudah sakit hati jika kaum perempuan terjun kedalam politik karena menurut mereka kaum perempuan lebih menggunakan perasaan saat bekerja, kemudian sebagian mereka takut akan perempuan yang terjun kedalam politik dimana mereka beranggapan anak, keluarga, dan rumah tidak akan terurus jika mereka terjun dalam politik. Sehingga sebagian dari mereka mengatakan lebih baik kaum perempuan tersebut dirumah saja mengurus dan menjalankan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus keluarga.