Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Perilaku Konsumtif Mahasiswa Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan STIKes Santa Elisabeth Medan Simbolon, Pomarida; Zebua, Bernad Julvian
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.14149

Abstract

Dalam situasi era globalisasi saat ini Perilaku mahasiswa dipengaruhi oleh lingkungan sosial yang memiliki pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Selain itu, sering juga didapati mahasiswa melakukan perilaku belanja berlebihan. Kebiasaan ini sering disebut perilaku konsumtif.Tujuan Penelitian untuk melihat tingkat ketinggian dan berkurangnya perlaku konsumtis kepada mahasiswa stikes santa elisabeth medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di STIKes Santa Elisabeth Medan pada bulan Juli. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi Manajemen Informasi Kesehatan STIKes Santa Elisabeth Medan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total sampling test, atau pengambilan sampel total, yaitu seluruh populasi digunakan sebagai sampel. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Stefany Puspita (2020) Perilaku Konsumtif Merupakan kecenderungan membeli atau mengkonsumsi barangbarang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan serta tidak didasarkan atas pertimbangan yang rasional dimana karena individu lebih mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhan. Berdasarkan survei awal tentang perilaku konsumtif di kalangan mahasiswa Prodi MIK STIKes Santa Elisabeth Medan. Dari 10 partisipan terdiri dari 60% perempuan dan 40% laki-laki. Sebagian besar partisipan (70%) berusia antara 18-34 tahun, bahwa Dalam satu bulan terakhir, 55% partisipan mengaku berbelanja di luar kebutuhan pokok sebanyak 3-5 kali, sementara 30% lainnya melakukannya lebih dari 5 kali.