Tingginya permintaan pasar terhadap sirip hiu menyebabkan turunnya populasi hiu secara drastis dan memerlukan waktu lama untuk pulih kembali. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu menganalisis data jumlah tangkapan, alur proses produksi dan jenis-jenis sirip hiu dan prosedur perdgangan sirip Hiu di Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya. Metode yang gunakan pada peneliti ialah metode kualitatif. Terdapat 3 pengusaha sirip hiu, yaitu pengusaha X, Y dan Z. Jenis sirip hiu yang diperdagangkan yaitu hiu angus, hiu tikus, hiu kerbau, hiu coklat, hiu martil, hiu kerupuk, dan hiu hitam. Tahun 2021-2023 produksi ketiga pengusaha mencapai 4.433,65 kg dengan jenis sirip hiu tikus yang paling banyak di produksi pada tahun 2023 yaitu 382,93 Kg. Hasil produksi sirip hiu oleh pengusaha di perdagangkan keluar Kota Sorong dengan Tujuan Kota Surabaya dan Makassar. Prosedur perdagangan harus mengikuti syarat yang ditetapkan Loka PSPL Sorong yaitu dengan menyertakan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).