Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Tingkat Kecemasan Odha Dalam Menghadapi Stigma Negatif Di Poli Edelweis RSUD DR. R Koesma Tuban Lailatunnuriyah, Lailatunnuriyah; Wahyurianto, Yasin; Retna, Teresia; Tri Ningsih, Wahyu
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15709

Abstract

HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit global yang sangat mematikan, dan mendapat perhatian khusus dunia kesehatan, termasuk di Indonesia. Angka kematian yang tinggi akibat ODHA sering disebabkan karena adanya permasalahan ODHA yang sangat kompleks, sehingga ODHA seringkali mendapat stigma buruk dari masyarakat. Stigma negatif terkait HIV dikaitkan dengan tekanan psikologis yang besar, termasuk kecemasan, depresi dan pengaruh negatif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ODHA menghadapi stigma negatif di poli Edelweis RSUD dr.R Koesma Tuban. Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien dengan ODHA yang melakukan pengobatan di klinik poli Edelweis RSUD dr. R Koesma Tuban yang berjumlah 227 pasien dengan besar sampel 138 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Non Probability Sampling jenis Purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner skala Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil penelitian didapatkan hampir setengahnya ODHA berumur 26-45 Tahun (34%) memiliki kecemasan tingkat berat, hampir setengah ODHA perempuan (37,5%) memiliki kecemasan tingkat berat, setengah ODHA berpendidikan PT (50%) memiliki kecemasan tingkat berat, hampir setengah ODHA (36,2%) bekerja, hampir setengah ODHA (35,7%) lama menderita 6-10 Tahun. Pentingnya bagi poli Edelweis RSUD dr. R Koesma Tuban yaitu meningkatkan progam KDS (kelompok dukungan sebaya) dengan adanya KDS (kelompok dukungan sebaya) diharapkan dapat mengembangkan sikap peduli terhadap ODHA.