Latar Belakang: Status gizi kurang balita berdampak pada rendahnya kemampuan kognitif, intelektual dan penurunan produktivitasnya. Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu-Jember memiliki1.721 balita dengan status gizi kurang sebanyak 106 balita (6,2%) melebihi target Dinas Kesehatan Jember yang hanya sebesar 6%. Daun kelor mengandung 46 antioksidan kuat yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas, 18 asam amino (termasuk 9 esensial) yang dibutuhkan tubuh untuk membangun sel baru, 36 senyawa anti inflamasi dan 90 nutrisi alami seperti vitamin dan mineral. Dengan ini peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui adanya Pengaruh Pemberian Puding Daun Kelor Terhadap Peningkatan Status Gizi Pada Balita di Puskesmas Sabrang. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Quasi-Experimen dengan pretest and post test one group design. Teknik sampling menggunakan purposive sampling 32 balita status gizikurang. Hasil: Sebelum diberikan puding daun kelor, status gizi kurang sejumlah 30 balita (93,75%) dan gizi sangat kurang sejumlah 2 balita (6,25%) dan sesudah diberikan pudding daun kelor status gizi baik sebanyak 14 balita (43,75%), gizi kurang sebanyak 13 balita (40,62) dan gizi sangat kurang 5 balita (15,62%). Hasil selisihnya adalah 1,06 g/dL. Uji statistik Uji Wilcoxon Sign Text Rank menunjukan signifikansi P-value sebesar 0,000 < (α (0,05)) menunjukan bahwa ada pengaruh konsumsi pudding daun kelor terhadap peningkatan status gizi pada balita di Puskesmas Sabrang. Kesimpulan: Pemberian makanan pudding daun kelor 100gr/ 2 hari sekali selama 14 hari dapat meningkatkan status gizi balita sebanyak 75%. Kata Kunci: Pudding Daun Kelor, Status Gizi, Balita