<![CDATA[Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap masalah kesehatan mental pada mahasiswa farmasi Universitas Perintis Indonesia Kota Padang Terhadap Individunya. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Farmasi 21 Universitas Perintis Indonesia dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif cross sectional, mengumpulkan data dari mahasiswa farmasi pada waktu tertentu untuk melihat hubungan paparan media sosial dengan kesehatan mental mahasiswa farmasi. Pada saat itu Metode kuantitatif memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang dapat diukur secara statistik untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang efek kesehatan mental dari paparan media sosial pada masing-masing mahasiswa farmasi. Pendekatan cross-sectional memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dari mahasiswa farmasi selama tiga bulan terakhir untuk melihat hubungan antara media sosial dan kesehatan mental mahasiswa farmasi. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa farmasi yang telah lama peduli terhadap kasus kesehatan mental. Banyaknya tugas dan berita yang beredar di jejaring sosial tentunya akan menimbulkan kecemasan dan stress pada mahasiswa Farmasi 21 Universitas Perintis Indonesia. Mahasiswa farmasi 21 Universitas Perintis Indonesia Kota Padang merupakan kelompok yang terpapar tekanan dan stres akademik. Informasi yang disebarluaskan melalui media sosial dapat memengaruhi cara orang melihat diri, merasakan, dan berhubungan dengan masalah kesehatan mental. Studi ini menganalisis apakah paparan konten secara positif atau negatif memengaruhi pikiran dan perasaan mahasiswa, dan meneliti hubungan antara paparan dan perilaku dalam mencari bantuan atau dukungan kesehatan mental. . Berdasarkan hasil uji normalitas, nilai harus 0,05 agar probabilitas terdistribusi normal. Berdasarkan pengujian di atas, variabel pengaruh terhdap individuanya (Y) tidak berdistribusi normal karena nilai Probchi2 sebesar 0,05. Selain itu, variabel pemberitaan media sosial (X) tidak berdistribusi normal oleh media sosial. jumlah sampel atau observasi adalah 29 sampel dengan Prob F adalah 0,0094. yaitu variabel pemberitaan media sosial (X) secara simultan berpengaruh terhadap variabel pengaruh terhadap individunya (Y) karena nilainya kurang dari 5%. Uji T variabel pemberitaan media sosial (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel pengaruh terhadap individu (Y) karena nilainya kurang dari 5% atau 0,05. Dengan demikian, dalam uji T ini diketahui bahwa variabel pemberitaan media sosil signifikan terhadap variabel Pengaruh terhadap individu. Hasil penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana media sosial memengaruhi orang dan kesehatan mental mereka. Informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan intervensi yang tepat untuk membantu mahasiswa farmasi'21 Universitas Perintis Indonesia di Kota Padang menjaga kesehatan mental mereka.]]>
