Sebagian besar kapal ikan yang digunakan oleh nelayan di Puger terbuat dari material Fiberglass Reinforced Plastic (FRP). Proses konstruksi kapal masih dilakukan secara tradisional, di mana desainnya didasarkan pada model kapal yang telah ada sebelumnya dan kemudian dimodifikasi. Akibatnya, kekuatan struktur kapal saat beroperasi di perairan Jember belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, diperlukan analisis untuk mengetahui batas kekuatan maksimum struktur kapal ketika membawa beban di laut. Penelitian ini dilakukan melalui studi lapangan, dengan pengukuran langsung terhadap kapal dan wawancara dengan nelayan setempat. Data yang diperoleh mencakup dimensi utama kapal, geometri, berat muatan, dan posisi muatan di atas kapal. Data tersebut kemudian digunakan dalam proses pemodelan untuk menentukan kondisi pembebanan yang dialami oleh kapal, yang selanjutnya disimulasikan menggunakan Ansys Workbench Academic 2024 Version R1. Hasil simulasi menghasilkan nilai tegangan Von Mises dan deformasi pada lima kondisi pembebanan yang berbeda. Tegangan ekuivalen yang dihasilkan berturut turut untuk kondisi pembebanan 1 hingga 5 adalah sebesar 3,617 MPa, 2,8763 MPa, 2,8198 MPa, 3,4382 MPa, dan 3,2877 MPa. Sementara itu, deformasi yang dihasilkan untuk masing-masing kondisi adalah 0,41003 mm, 0,18602 mm, 0,17995 mm, 0,35096 mm, dan 0,30843 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan ekuivalen tertinggi terjadi pada kondisi pembebanan pertama, yaitu sebesar 3,617 MPa, yang masih berada di bawah tegangan izin material sebesar 9,46 MPa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi kapal ikan berbahan Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) yang dianalisis memenuhi syarat kekuatan struktural berdasarkan batas tegangan yang diizinkan. Kata Kunci: Kapal Penangkap Ikan, Fiber Reinforced Plastic, Metode Elemen Hingga, Tegangan Maksimum