Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN ABU SEKAM PADI PADA TANAH ULTISOL Handayani, Emilia Farida Budi; Muhtarom, Nizari; Wiliodorus, Wiliodorus
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3534

Abstract

Chicken manure and rice husk ash applied to ultisol soil can reduce limiting factors in ultisol soil both physically, chemically, and biologically to increase the productivity of cayenne pepper. The research aims to determine the best interaction between doses of chicken manure and rice husk ash in increasing the growth and yield of cayenne pepper on ultisol soil. The research method uses a completely randomized factorial design, namely chicken manure treatment with three levels (20, 30, and 40 tons ha-1) and rice husk ash treatment with three levels (15, 20, and 25 tons ha-1). The results of the research show that the interaction of 20 tons ha-1 of chicken manure and 20 tons ha-1 of rice husk ash is an efficient treatment in increasing the best growth and yield of cayenne pepper on ultisol soil based on the variables of number of branches and fruit weight per plant.Keywords: cayenne pepper production, chicken manure, rice husk ash, ultisol soil INRISARIPupuk kandang ayam dan abu sekam padi yang diaplikasikan pada tanah ultisol memiliki kemampuan dalam menurunkan faktor pembatas pada tanah ultisol baik secara fisik, kimia, dan biologi sehingga dapat meningkatkan produktivitas cabai rawit. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui interaksi terbaik dari dosis pupuk kandang ayam dan abu sekam padi dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil cabai rawit pada tanah ultisol. Metode penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yaitu perlakuan pupuk kandang ayam dengan 3 taraf (20, 30, dan 40 ton ha-1) serta perlakuan abu sekam padi dengan 3 taraf (15, 20, dan 25 ton ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pupuk kandang ayam 20 ton ha-1 dan abu sekam padi 20 ton ha-1 merupakan perlakuan yang efisien dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil cabai rawit terbaik pada tanah ultisol berdasarkan variabel jumlah cabang dan berat buah per tanaman.Kata Kunci: abu sekam padi, produksi cabai rawit, pupuk kandang ayam, tanah ultisol
PEMBERIAN MIKORIZA DAN BIOCHAR SEKAM PADI DI LAHAN GAMBUT PADA TANAMAN BAWANG MERAH DAN STUDI KELAYAKAN USAHA TANI Wiliodorus, Wiliodorus; Handayani, Emilia Farida Budi
Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis) Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Management Agribisnis (Jimanggis)
Publisher : Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Sjakhyakirti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48093/jimanggis.v6i1.265

Abstract

Bawang merah merupakan komoditas strategis nasional. Berdasarkan data BPS nasional tahun 2021 jumlah produksi bawang merah di Kalimantan Barat sebesar 104 ton, kebutuhan daerah 10.701 ton, artinya defisit 99.03%. salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan bawang merah perlu dilakukan pembukaan lahan baru serta penerapan teknologi dalam teknis budidaya menggunakan pupuk hayati dan pembenah tanah. Gambut bersifat irreversibel, tingkat kesuburan rendah karena tingkat keasaman tinggi. Upaya yang dapat dilakukan dengan perluasan areal tanam. Penggunaan mikoriza dapat membantu mengatasi cekaman kekeringan dengan meningkatkan biomassa akar, membantu penyerapan unsur hara immobile. Biochar membantu dalam meningkatkan pH gambut sehingga unsur hara yang terikat dapat di jerap oleh akar tanaman, menyediakan karbon didalam tanah untuk perkembangan mikroorganisme serta meningkatkan konsistensi tanah.Tujuan penelitian adalah penggunaan mikoriza dan biochar untuk meningkatkan produktivitas lahan gambut pada budidaya bawang merah di Provinsi Kalimantan Barat. Metode penelitian menggunakan split plot design dengan pola RAK meliputi mikoriza sebagai main plot dan biochar sebagai sub plot. Faktor pertama adalah mikoriza yaitu: M0= Tanpa mikoriza; M1= Dengan mikoriza; Faktor kedua adalah dosis biochar sekam padi: B0= Tanpa biochar; B1= Biochar 2 ton/ha; B2= Biochar 4 ton/ha; B3= Biochar 6 ton/ha ; B4= Biochar 8 ton/ha; B5= Biochar 10 ton/ha. Hasil analisis sidik ragam pada tinggi tanaman dan jumlah daun tidak berpengaruh nyata pada pemberian biochar. Hasil analisis sidik ragam pengaruh pemberian mikoriza terhadap tinggi tanaman14 dan 28 HST dan jumlah daun 14 HST tidak berpengaruh nyata tetapi berpengaruh nyata pada tinggi tanaman 42 HST serta 28 dan 42 HST pada jumlah daun.