Komunikasi memiliki peran strategis dalam kerja organisasi, sebab komunikasi tak hanya mampu merajut relasi sinergisitas yang terkoordinir yang mempertemukan pemahaman anggota unit, namun juga melahirkan nilai bersama sehingga tercapainya tujuan visi-misi organisasi. Komunikasi di dalam organisasi berdampak pada iklim kolektif dan semangat bersama dalam menjalankan peran masing-masing. Demikian pula dengan Organisasi Kesenian Langger Topeng di Dusun Nglinggo, Kalurahan Pagerharjo, Kulon Progo yang telah ada sejak tahun 1915. Seni pertunjukkan biasanya menggunakan tarian dimana pemainnya mengenakan topeng yang memainkan peran tertentu dengan iringan tembang jawa dan alunan musik tradisi Arab. Dalam pertunjukkan tersebut penari menggunakan beberapa karakter seperti hanoman, bidadari, dan beberapa makhluk mistik lainnya. Kesenian ini juga mementaskan sebuah cerita yang dikhususkan untuk bernadzar dengan melantunkan doa-doa keselamatan bagi tuan rumah atau pihak yang memiliki hajat tempat dilaksanakan pertunjukkan tersebut. Penelitian ini menggali lebih dalam tentang peran komunikasi organisasi dalam transformasi nilai budaya. Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah kualitatif dengan cara pengumpulan data lapangan melalui wawancara dan observasi mendalam dengan maksud agar penulis lebih menghayati makna seni tarian topeng. Data yang dikumpulkan, direduksi, lalu dinarasikan. Komunikasi pada Kelompok Seni Lengger Tapeng di Dusun Nglinggo mampu mengalirkan pesan ke semua lini organisasi saling menguatkan anggota sehingga menjadikannya tetap eksis dan produktif di tengah gempuran sosial dan ekonomi masyarakat. Pemberdayaannya terletak pada transformasi nilai budaya yang ditampilkan melalui Seni Lengger Tapeng yang meluas dan menjadi saluran sosial masyarakat dalam memaknai penyelenggaraan hajat hidup bersama sehari-hari.