Perkembangan Revolusi Industri 4.0 menuntut sektor konstruksi untuk beradaptasi melalui digitalisasi, salah satunya dengan penerapan Building Information Modeling (BIM). Proyek pembangunan Rumah Sakit BMC Padang yang masih menggunakan pendekatan konvensional memiliki potensi peningkatan efisiensi melalui implementasi BIM untuk proses Quantity Take Off (QTO) dan penjadwalan. Tugas akhir ini bertujuan untuk menyusun model 3D elemen struktur atas dan arsitektur sebagai media visualisasi proyek, menerapkan BIM dalam perhitungan QTO dan mengintegrasikan QTO dengan penjadwalan 4D untuk menghasilkan time schedule yang akurat dan efisien. Metode penelitian dilakukan dengan pemodelan 3D menggunakan Autodesk Revit 2024, perhitungan volume pekerjaan melalui fitur Material Take Off, dan integrasi jadwal 4D menggunakan Autodesk Navisworks Manage. Validasi jadwal dilakukan melalui wawancara dengan tim proyek untuk memperoleh data produktivitas dan urutan pekerjaan aktual. Hasil tugas akhir ini menunjukkan diperolehnya volume pekerjaan struktur atas meliputi beton kolom 303,06 m³, beton balok dan pelat lantai 913,13 m³, tangga 26,15 m³, dan dinding parapet 19,11 m³ dan pekerjaan arsitektur meliputi dinding bata ringan 5.370,93 m², plester 10.801,62 m², acian 10.801,62 m², serta plafon 3.460 m². Integrasi QTO dengan penjadwalan 4D menghasilkan durasi pekerjaan struktur atas selama 97 hari dan pekerjaan arsitektur 139 hari. Implementasi BIM terbukti meningkatkan akurasi estimasi, meminimalisir risiko kesalahan akibat ketidakjelasan DED, dan mendukung penyusunan jadwal proyek yang lebih terstruktur serta efisien.