Latar belakang: Malaria merupakan suatu penyakit demam akut yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Pada tahun 2020 diperkirakan terdapat 241 juta kasus malaria di seluruh dunia. Perkiraan jumlah kematian akibat malaria mencapai 627.000 pada tahun 2020. Kasus malaria di Indonesia pada tahun 2020 kasus positif sebanyak 235,7 ribu. Tahun 2020 masih ada 23 kabupaten/kota yang endemis malarianya masih tinggi, 21 kabupaten/kota endemis sedang, dan 152 kabupaten/kota endemis rendah. Kabupaten endemis tinggi malaria masih terkonsentrasi di Pulau Sumba. Manajemen kegawatdaruratan yang tepat pada pasien dalam penanganan awal tidak hanya menurunkan mortalitas atau morbiditasnya tetapi dapat menurunkan biaya perawatan dan lama perawatan di rumah sakit. Penanganan awal kegawatdaruratan malaria penting dilakukan supaya tidak terjadi komplikasi yang mempengaruhi berbagai sistem tubuh. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penanganan awal kegawatdaruratan malaria. Metode: Jenis penelitian ini adalah literature review yang berisi tentang uraian temuan hasil penelitian orang lain. Penelusuran literature dalam penelitian ini mengunakan database Google Scholar, ScinceDirect, PubMed, dan Proquest dengan kata kunci ‘initial handling of malaria emergencies’. Selanjutnya artikel yang didapatkan dilakukan screening berdasarkan kriteria inklusi yaitu jurnal diterbitkan dalam rentang 5 tahun terakhir, tipe jurnal original artikel dengan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, jurnal dapat diakses secara penuh melalui file pdf full text, artikel yang di ambil adalah artikel jurnal nasional dan internasional. Hasil: penanganan awal kegawatdaruratan malaria yaitu pendekatan yang komprehensif, diagnosis cepat, penerapan intervensi tepat waktu dan tepat guna, terapi efektif, dan pencegahan komplikasi dengan metode diagnosis cepat malaria, tes antigen, tes PCR,RDTs, SBET, penerapan terapi ACT, pengobatan melalui intravenous artesunate, dan resusitasi simptomatik menjadi standar dalam penanganan kegawadaruratan malaria. Kesimpulan: penerapan ketepatan penanganan awal kegawatdaruratan malaria sesuai pedoman penatalaksanaan malaria perlu ditingkatkan agar terjadi penurunan angka mortalitas maupun morbiditas penyakit malaria sehingga upaya global dalam eliminasi malaria tercapai