Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LITERATUR REVIEW PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU DI RUMAH DI INDONESIA TIMUR Ineke Noviana; Leni Landudjama; Ayu Wahyuni Lestari; Wahyudi, Wahyudi
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 5: Oktober 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i5.8742

Abstract

Indonesia menempati urutan kedua di dunia sebagai negara yang memiliki jumlah penderita TB terbanyak setelah India. Penderita TB Paru berada di negara-negara berkembang sekitar 80% dengan 25% angkakematian atau 1,7 juta per tahun dan 75% penderita TB adalah kelompok produktif (15-55 tahun). Telah banyak pencegahan dan cara yang beragam yang di lakukan untuk menekan angka kejadian TB paru. Namun pada kenyataanya angka kejadian TB paru di Indonesia masi sangat tinggi, sehingga dalam proposal Literature Riview ini akan lebih di jelaskan mengenai cara pencegahan penularan TB paru di rumah pada bagian Indonesia Timur ,dikarenakan masyarakat berasumsi bahwa saat di rumah bersama keluarga tidak perlu melakukan pencegahan penularan TB paru. Penelitian ini mengunakan metode Literatur Review yang bertujuan untuk mendapatkan landasan toeri yang biasa mendukung pemecahan masalah. Penelitian bersumber dari jurnal, yang terkait dengan judul penelitian tentang ”Pencegahan penularan TB paru di rumah di Indonesia Timur” mengunakan google scholar. Dari hasil menelaah 10 artikel jurnal dengan judul Literatur Review Pencegahan Penularan TB paru di rumah di Indonesia Timur didapatkan beberapa hasil Pencegahan Penularan TB paru di rumah di Indonesia timur adalah, Pencegahan TB Paru dengan perilaku hidup bersih dan sehat, memodifikasi lingkungan, kecukupan nutrisi, skrining TB Paru, dukungan social, Peningkatan pengetahuan
LITERATURE REVIEW: PENANGANAN AWAL KEGAWATDARURATAN MALARIA Leni Landudjama; Maria Kareri Hara; Ineke Noviana; Yosephina Elizabeth Sumartini Gunawan
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 5: Oktober 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i5.8744

Abstract

Latar belakang: Malaria merupakan suatu penyakit demam akut yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Pada tahun 2020 diperkirakan terdapat 241 juta kasus malaria di seluruh dunia. Perkiraan jumlah kematian akibat malaria mencapai 627.000 pada tahun 2020. Kasus malaria di Indonesia pada tahun 2020 kasus positif sebanyak 235,7 ribu. Tahun 2020 masih ada 23 kabupaten/kota yang endemis malarianya masih tinggi, 21 kabupaten/kota endemis sedang, dan 152 kabupaten/kota endemis rendah. Kabupaten endemis tinggi malaria masih terkonsentrasi di Pulau Sumba. Manajemen kegawatdaruratan yang tepat pada pasien dalam penanganan awal tidak hanya menurunkan mortalitas atau morbiditasnya tetapi dapat menurunkan biaya perawatan dan lama perawatan di rumah sakit. Penanganan awal kegawatdaruratan malaria penting dilakukan supaya tidak terjadi komplikasi yang mempengaruhi berbagai sistem tubuh. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penanganan awal kegawatdaruratan malaria. Metode: Jenis penelitian ini adalah literature review yang berisi tentang uraian temuan hasil penelitian orang lain. Penelusuran literature dalam penelitian ini mengunakan database Google Scholar, ScinceDirect, PubMed, dan Proquest dengan kata kunci ‘initial handling of malaria emergencies’. Selanjutnya artikel yang didapatkan dilakukan screening berdasarkan kriteria inklusi yaitu jurnal diterbitkan dalam rentang 5 tahun terakhir, tipe jurnal original artikel dengan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, jurnal dapat diakses secara penuh melalui file pdf full text, artikel yang di ambil adalah artikel jurnal nasional dan internasional. Hasil: penanganan awal kegawatdaruratan malaria yaitu pendekatan yang komprehensif, diagnosis cepat, penerapan intervensi tepat waktu dan tepat guna, terapi efektif, dan pencegahan komplikasi dengan metode diagnosis cepat malaria, tes antigen, tes PCR,RDTs, SBET, penerapan terapi ACT, pengobatan melalui intravenous artesunate, dan resusitasi simptomatik menjadi standar dalam penanganan kegawadaruratan malaria. Kesimpulan: penerapan ketepatan penanganan awal kegawatdaruratan malaria sesuai pedoman penatalaksanaan malaria perlu ditingkatkan agar terjadi penurunan angka mortalitas maupun morbiditas penyakit malaria sehingga upaya global dalam eliminasi malaria tercapai