Sumual, Dafa Aditya Dwi Putra
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Alih media koleksi bahan pustaka langka pada Perpustakaan Museum Nasional Sumual, Dafa Aditya Dwi Putra; Rizal, Edwin; Yanto, Andri
Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 11 (2024): Nautical: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/nautical.v2i11.1291

Abstract

Alih Media pada sebuah koleksi sebagai bentuk menjaga sekaligus memelihara informasi agar selalu tersedia dan dimanfaatkan untuk mengembangkan informasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Buku Berbahasa Belanda yang dikelola oleh Perpustakaan Museum Nasional, seperti Verhandelingen dan Tijdschrift sudah memiliki umur yang hampir sama dengan berdirinya Bataviaasch Genootschap sehingga perlu dilakukan pemeliharaan agar dapat menjaga informasi yang didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan alih media, untuk mengetahui proses alih media dan untuk mengetahui pemanfaatan hasil dari alih media koleksi bahan Pustaka Langkanya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Data-data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian didapati bahwa Museum Nasional melaksanakan alih media terhadap buku langka berbahasa Belanda dengan menggunakan standar alih media melalui Peraturan Arsip Nasional RI Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pemeliharaan Arsip Dinamis, dalam proses alih media yang dilakukan oleh pihak ketiga, Pemanfaatan hasil alih media baik melalui pelayanan peminjaman dan diseminasi informasi belum dilaksanakan. Adapun kendala yang muncul pada kegiatan alih media ini ialah, penerapan standar yang dilakukan beberapa penyesuaian seperti format file master, kurangnya tenaga dalam melaksanakan diseminasi dan belum adanya petunjuk teknis pelayanan dalam rangka pemanfaatan hasil alih media yang terkendala akibat penggabungan museum menjadi Museum dan Cagar Budaya  (Indonesia Heritage Agency).