<![CDATA[Tax avoidance merupakan upaya wajib pajak yang dilakukan untuk memperkecil jumlah pajak terutang secara legaldengan cara memanfaatkan kelemahan (grey area) dalam peraturan perundang-undangan perpajakan. Transfer pricingmerupakan salah satu upaya wajib pajak yang memanfaatkan kelemahan dalam peraturan perundang-undanganperpajakan untuk meminimalkan pembayaran pajaknya, khususnya perusahaan multinasional yang memilikiperusahaan afiliasi di negara yang memberikan perlakuan pajak khusus atau keringanan pajak (tax haven country).Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh transfer pricing, karakter eksekutif, dan koneksi politikterhadap tax avoidance secara simultan dan parsial pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) tahun 2018-2020. Populasi pada penelitian ini yaitu perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-2020. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling.Sampel yang diperoleh sebanyak 89 perusahaan dengan observasi selama 3 (tiga) tahun, sehingga diperoleh 267 dataobservasi. Metode analisis data pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan regresi datapanel dengan bantuan software EViews 10. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan transfer pricing,karakter eksekutif, dan koneksi politik berpengaruh terhadap tax avoidance. Secara parsial transfer pricing dankarakter eksekutif berpengaruh terhadap tax avoidance, sedangkan koneksi politik tidak berpengaruh terhadap taxavoidance.Kata Kunci-transfer pricing, karakter eksekutif, koneksi politik, tax avoidance]]>
