Rusia merupakan negara yang ikut tergabung menjadi anggota G20, namun saat adanya pengumuman oleh Rusiayang akan mengadakan Invasi ke Ukraina karena ketidaksetujuan Rusia terhadap keinginan Ukraina bergabungdalam NATO. Invasi ini disebut invasi Rusia-Ukraina. Pengumuman Invasi pada tanggal 24 Februari 2022 ini,menyebabkan anggota G20 khususnya negara berkembang terkena dampak terhadap pergerakan saham danpengembalian saham pada bursa efek di masing-masing negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmemastikan adanya fluktuasi harga saham, signifikansi abnormal return, dan kumulatif abnormal return padaindeks negara berkembang anggota G20. Sebuah event study dengan model pasar dan risk-adjusted returnmerupakan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. menggunakan dua variabel. Pengambilan sampelmenggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa peristiwa invasi Rusia ke Ukrainaterhadap negara berkembang yang tergabung dalam anggota G20 memberikan dampak pada return saham.Pengumuman invasi Rusia ke Ukraina ini memberikan dampak terhadap return indeks saham yaitu penurunanpada indeks saham BIST 100, BSE, BVSP, JSE, JCI, MERVAL, dan SSE 50 namun berbanding terbalik denganindeks IPC yang mengalami peningkatan secara berkala pada periode date-event dan sehari periode post-event.Pengumuman adanya peristiwa invasi Rusia ke Ukraina berdampak yang signifikan terhadap abnormal returnindeks JCI yang terlihat. Namun tidak berdampak signifikan pada abnormal return BIST 100, BSE, BVSP, JSE,MERVAL, IPC dan SSE 50. Sedangkan pada cumulative abnormal return BIST 100 , MERVAL, JCI dan BSEterkena dampak dari pengumuman invasi Rusia-Ukraina.Kata Kunci-Anggota G20, Indeks saham, Invasi Rusia-Ukraina