Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Humas Tentara Nasional Indonesia Dalam Mengelola Media Sosial Untuk Membangun Opini Publik Hadi, Muflih Billycia; Imran, Ayub Ilfandy
eProceedings of Management Vol. 11 No. 3 (2024): Juni 2024
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas strategi humas yang diterapkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mengelolamedia sosial dengan tujuan membangun opini publik yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasibagaimana TNI menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi strategis dalam menjalin hubungan denganmasyarakat. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan mengumpulkan data melalui pendekatan studi kasus,wawancara mendalam, analisis konten media sosial TNI dan paradigma konstruktivis. Hasil penelitian menunjukkanbahwa TNI mengadopsi strategi komunikasi yang inklusif dan berfokus pada penggunaan konten yang relevan danmenarik. Penerapan konsep "Jab, Jab, Right Hook" oleh Gary Vaynerchuk (2013) dan pendekatan "Tell the Truth,Prove it With Action, Listen To the Customer, Manage for Tomorrow, Conduct Public Relations as if The WholeCompany Depends on it, Remain Calm, Patient and Good Humored" oleh Arthur W. Page (Marhaeni,2016) tampakmemainkan peran kunci dalam membangun citra positif. Selain itu, TNI juga menghadapi tantangan sepertidesinformasi dan perlu memastikan respons cepat terhadap isu-isu yang muncul di media sosial. Dengan pemahamanmendalam terhadap identitas dan peran TNI, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimanalembaga militer dapat memanfaatkan media sosial untuk membangun opini publik yang mendukung. Penelitian inimemberikan kontribusi penting terhadap pemahaman strategi humas dalam konteks militer dan memberikan dasaruntuk pengembangan lebih lanjut dalam mengoptimalkan penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi efektifbagi lembaga-lembaga pemerintah. Kata kunci-hubungan masyarakat, lembaga pemerintahan, media sosial, opini publik