Pondok pesantren memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi masyarakat dan pendidikan Islam. Seiring pertumbuhan bisnis pesantren, sistem keuangan yang jelas dan akuntabel menjadi sangat penting. Namun, banyak sekolah menengah yang gagal menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi. Studi ini melihat bagaimana Pedoman Akuntansi Pesantren (PAP) diterapkan di Pondok Pesantren Cahaya Putra di Kabupaten Malang. Kualitatif deskriptif dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAP digunakan untuk membuat laporan posisi keuangan, aktivitas, dan arus kas. Pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia diperlukan untuk mendorong implementasi yang lebih efektif dan meningkatkan transparansi laporan keuangan pesantren. Tantangan utama yang dihadapi adalah rendahnya pemahaman staf terhadap PAP.