ABSTRACT Stroke is currently the leading cause of disability and the second leading cause of death worldwide, following heart disease. In Indonesia, this disease, which results from a blockage of blood flow to the brain, is even the primary cause of death. Post-stroke patient care requires significant support and involvement from the family. Research shows that a high level of family support tends to contribute to better recovery progress and self-efficacy in stroke patients. The general objective of this study is to determine the relationship between family knowledge and attitudes with the level of anxiety in caring for family members in post-stroke conditions at Karawang Regional General Hospital (RSUD Karawang) in 2024. The method used in this study is a correlation method with a cross-sectional approach, where dependent and independent variables are obtained from primary data collected simultaneously using a questionnaire. The collected data is then processed to determine whether there is an influence between the two variables. This study uses a random sampling technique, conducted randomly on families of post-stroke patients at RSUD Karawang. The analysis results show that most respondents are between 31-50 years old. The majority of respondents are male (63.3%). More than half of the respondents have attained secondary education, namely senior high school (46.7%) and junior high school (13.3%). The respondents' family relationships are evenly distributed across categories, and most respondents (73.3%) have no prior experience in caring for post-stroke patients. More than half of the respondents (53.3%) have a low level of knowledge, while nearly all respondents fall into the moderate or good attitude category. The majority of the respondents (80%) experience mild anxiety levels. The analysis of the effect of family knowledge on anxiety levels showed that the chi-square test resulted in a p-value of 0.870, leading to the acceptance of the null hypothesis (Ho), meaning there is no significant relationship. The same result was found in the analysis of the effect of family attitudes on anxiety levels, with a p-value of 0.816, which is greater than the alpha value of 0.05. This also leads to the acceptance of Ho and rejection of Hi, indicating no significant relationship. Keywords: Family Attitude, Family Knowledge, Anxiety Level, Post-Stroke Patients ABSTRAK Stroke saat ini menjadi penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Penyakit akibat penyumbatan aliran darah ke otak ini di Indonesia bahkan adalah penyebab kematian utama saat ini. Perawatan pasien pasca stroke sangat membutuhkan dukungan dan peran keluarga. Penelitian menunjukan dukungan keluarga yang tinggi cenderung memberi dampak kemajuan pemulihan dan self-efficacy yang lebih baik pada pasien stroke. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dengan tingkat kecemasan dalam merawat anggota keluarga dengan kondisi pasca Stroke di RSUD Karawang tahun 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional, yaitu variable dependen dan variable independen didapat dari data primer yang di peroleh secara bersamaan dalam satu waktu menggunakan kuisioner. Dari data yang diperoleh kemudian diolah apakah ada hubungan pengaruh antara kedua variabel tersebut atau tidak. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan random sampling yang dilakukan secara acak pada keluarga pasien pasca Stroke di RSUD Karawang. Data hasil analisis menunjukkan sebagian besar responden berusia antara 31-50 tahun, Jenis kelamin responden lebih banyak laki laki yaitu sebanyak 63,3%, lebih dari setengah responden mengenyam pendidikan sampai jenjang sekolah menengah yaitu SMA (46,7%) dan SMP (13,3%). hubungan keluarga responden tersebar merata di tiap kategori dan sebagian besar responden tidak memiliki pengalaman dalam merawat pasien pasca stroke yaitu sebanyak 73,3%. Lebih dari setengah responden tergolong memiliki pengetahuan dengan kategori rendah yaitu sebanyak 53,3% dan hampir seluruh responden masuk kategori sikap cukup dan sikap baik. Sebagian besar responden keluarga pasien menunjukan tingkat kecemasan dengan kategori cemas ringan yaitu sebanyak 80%. Hasil analisa pengaruh pengetahuan keluarga terhadap tingkat kecemasan menunjukan Nilai P yang didapat pada uji chi-kuadrat adalah 0.870 sehingga hipotesis 0 diterima yang artinya tidak ada hubungan. Hasil yang sama terjadi pada analisa hubungan pengaruh dari sikap keluarga terhadap tingkat kecemasan yang menghasilkan nilai P 0,816 lebih besar dari nilai alpa yaitu 0,05 sehingga Ho diterima dan Hi tertolak artinya tidak ada hubungan pengaruh. Kata Kunci: Sikap Keluarga, Pengetahuan Keluarga, Tingkat Kecemasan, Pasien Pasca Stroke