Dismenore merupakan keluhan ginekologis akibat ketidakseimbangan hormon progesterone dalam darah sehingga mengakibatkan timbulnya rasa nyeri yang paling sering terjadi pada wanita. Dismenore terjadi pada kisaran 15,8%- 89,5% perempuan di dunia. Di Indonesia sendiri terjadi pada 60-70% perempuan dan diantara mereka masih terdapat yang kurang tau bagaimana cara mengatasi dismenore. Massage Effleurage adalah suatu tehnik pijat yang bertujuan untuk untuk meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi rasa sakit, dan merenggangkan otot serta meningkatkan relaksasi fisik dan mental. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh terapi Massage Effleurage terhadap penurunan dismenore primer pada remaja putri di IAI Agus Salim Metro Lampung. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan pra eksperimen dengan rancangan one group pretest – posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri yang mengalami nyeri dismenore primer di IAI Agus Salim Metro Lampung, dengan jumlah sampel yaitu 21 responden yang diberikan perlakuan massage efflurage pada hari pertama responden mengalami nyeri dismenore primer dengan intervensi selama 10-15 menit pada bagian punggung dan perut. Penelitian ini menggunakan analisis uji t-dependen. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata intensitas nyeri dismenore primer sebelum diberi massage effleurage adalah 3,81, Rata-rata intensitas nyeri dismenore primer sesudah diberi massage effleurage adalah 1,76. Hasil uji statistik didapatkan nilai 0,000 (P value = 0,000, dimana P value < α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh massage effleurage terhadap penurunan skala nyeri dismenore primer pada remaja putri di IAI Agus Salim Metro Lampung. Saran pada remaja putri untuk tidak langsung mengkonsumsi obat-obatan farmakologis melainkan menggunakan terapi seperti massage effleurage untuk menurunkan nyeri dismenore primer yang mereka alami.