Masalah kesehatan mental ini tidak hanya mencakup stres atau gangguan serius, tetapi juga pengelolaan emosi, kepercayaan diri, dan manajemen diri dalam meningkatkan proses belajar. Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan dan kesejahteraan peserta didik. Di tengah tekanan akademis, perubahan sosial, dan tantangan kehidupan sehari-hari, banyak peserta didik mengalami stres, kecemasan, dan masalah emosional yang dapat mempengaruhi hasil akademik mereka serta kualitas hidup secara keseluruhan. Seminar ini bertujuan membantu peserta didik lebih baik dalam memahami dan mengelola perasaan mereka, berdasarkan hasil observasi yang menunjukkan adanya masalah kesehatan mental di kalangan peserta didik yang dipengaruhi oleh lingkungan sekolah dan keluarga maupun lingkungan sosial. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Projek Kepemimpinan pada program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Muhammadiyah Makassar Gelombang 1 Tahun 2024 bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Pada tahap perencanaan terdiri dari menentukan tema, melakukan observasi,merumuskan solusi kemudian menyusun materi dan media Kotak Rasa dan Kotak Harapan. Pada tahap pelaksanaan terdiri dari penyampaian materi, mengisi kotak rasa dan Kotak Harapan. Pada tahap pelaporan yaitu menyusun laporan dan publikasi. Hasil dari kegiatan seminar Kesehatan Mental (Mental Health) ini membantu peserta didik mengembangkan rasa percaya diri, kemampuan mengelola emosi, dan keterampilan interpersonal yang penting. Dukungan emosional yang memadai meningkatkan kepercayaan diri siswa, membuat mereka lebih aktif berpartisipasi dalam kelas dan lebih terbuka menghadapi tantangan akademik. Pengelolaan stres dan kecemasan yang lebih baik, berkat teknik-teknik relaksasi dan strategi coping, membantu peserta didik lebih fokus pada pembelajaran dan menyelesaikan tugas dengan sikap positif. Selain itu, pendekatan sosial-emosional memperbaiki hubungan antara peserta didik dengan guru dan teman sebaya, serta menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.