Indahsari, Aristiani Epri San
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH MEDIA TANAM DAN INTERVAL PEMBERIAN LARUTAN NUTRISI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleracea L. var. alboglabra) SECARA HIDROPONIK SUBSTRAT Indahsari, Aristiani Epri San; Aini, Nurul
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kailan adalah tanaman hortikultura yang temasuk dalam famili Brassicaceae, Permintaan terhadap komoditas sayuran, khususnya kailan di Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk dan konsumsi per kapita. Salah satu cara untuk menghasilkan produk sayuran yang berkualitas tinggi adalah budidaya dengan sistem hidroponik. Tetapi belum diketahui media tanam dan interval pemberian nutrisi yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman kailan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari interaksi antara  media tanam dan interval pemberian nutrisi pada pertumbuhahan dan hasil tanaman kailan. Penelitian dilaksanakan di green house Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Jalan Telaga Warna Blok C Tlogomas, Lowokwaru, Malang pada bulan Oktober sampai November 2016. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan  Media tanam tidak mempengaruhi interval pemberian larutan nutrisi pada pertumbuhan dan hasil tanaman kailan secara hidroponik substrat.. Media tanam cocopeat memiliki tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar total dan bobot segar konsumsi tertinggi dibandingkan media tanam arang sekam dan arang sekam : cocopeat 1:1. Interval 1 hari dan 2 hari memiliki  tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar total dan bobot segar konsumsi lebih tinggi dibandingkan interval 3 hari, sehingga interval 2 hari lebih efisien.