Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sistem Agroforestri Pinus (Pinus merkusii) dan Jahe (Zingiber officinale L.) dengan Tumpangsari Tanaman Perkebunan dan Sayuran Yoom, Lilis Irjayanti; Suryanto, Agus
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Umur panen jahe yang cukup lama memungkinkan penanaman jahe di tumpangsarikan dengan tanaman semusim seperti sayuran yang berumur 2 sampai 3 bulan. Tujuan penelitian untuk mempelajari hubungan antara faktor lingkungan tumbuh dengan hasil tanaman jahe yang ditanam di bawah tegakan pinus pada berbagai sistem tumpangsari. Lokasi penelitian dikawasan hutan pendidikan dan penelitian Universitas Brawijaya di kaki lereng Gunung Arjuna, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 Juli sampai 5 Agustus 2017. Alat yang digunakan: hygrometer, soil PH meter, lux meter. Bahan: rimpang jahe gajah (Zingiber officinaleL.). Metode yang digunakan adalah observasi langsung di lapang analisa dan interpretasi suhu udara rata-rata, maksimum dan minimum (ºC),  suhu tanah (ºC), kelembaban nisbi udara (RH) (%) dan intensitas radiasi matahari ( Lux meter ). Rancangan penelitian yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 4  perlakuan, masing - masing perlakuan diulang 4 kali. Perlakuan pola tanam yang digunakan: Pola tanam I: Pinus + jahe, Pola tanam II: Pinus + kopi + jahe, Pola tanam III: Pinus + talas + jahe, Pola tanam IV: Pinus + sayuran + jahe. Data analisis uji BNT pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Agroforestri pinus (Pinus merkusii) dan Jahe (Zingiber oficinale L.) dengan tumpangsari tanaman sayuran dan perkebunan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel panen yaitu jumlah rimpang per rumpun tanaman (g/tan), bobot basah rimpang (g/m2) dan bobot kering rimpang (g/tan). Dan pada bobot basah rimpang (g/tan) dan bobo kering rimpang (g/m2) menunjukan pengaruh nyata.
Effectiveness of Ecological Management to Support Reclamation on Tails Land at The Milepost 21 Reclamation and Biodiversity Research Center Based on Environmental Policy Yoom, Lilis Irjayanti; Chaerul, Muhammad; Desi, Natsar
Journal La Lifesci Vol. 6 No. 4 (2025): Journal La Lifesci
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallalifesci.v6i4.2624

Abstract

This study investigates the effectiveness of ecological management in supporting reclamation of tailings land at the Mile Post 21 Reclamation and Biodiversity Research Center, PT Freeport Indonesia. Using a qualitative descriptive approach, the research employs primary data obtained through interviews, documentation, and direct observation, complemented by secondary data from archives, reports, and company records. The analysis is guided by ISO 14001 environmental management principles, using a checklist method adapted from the Global Environmental Management Initiative (GEMI) to evaluate ecological, technical, socio-economic, and regulatory aspects of reclamation practices. Findings reveal that ecological management at Mile Post 21 has been highly effective, achieving more than 80% compliance with ISO 14001 indicators. Vegetation cover increased from less than 10% to over 75%, with more than 160 planted species complemented by natural succession involving over 500 species. Soil quality improved significantly, with organic carbon rising from <0.5% to 2.5%, pH levels increasing toward neutrality, and cation exchange capacity reaching medium–high levels. These changes facilitated the restoration of ecological functions and supported biodiversity recovery. Moreover, reclaimed land has been transformed into productive agricultural areas integrating crops, livestock, and aquaculture, providing socio-economic benefits for local communities and involving indigenous landowners in sustainable management. Despite technical challenges related to poor soil properties and managerial constraints such as long-term funding, the program demonstrates that ecological management, when implemented systematically under ISO 14001, can effectively restore degraded post-mining land into ecologically resilient and socially beneficial systems.