Zega, Sri Susianti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep Paradoks: Kedaulatan Allah dan Kebebasan Manusia Menurut Perspektif Teologi Reformed [A Paradoxical Concept: God's Sovereignty and Human Freedom According to a Reformed Theological Perspective] Zega, Sri Susianti
Diligentia: Journal of Theology and Christian Education Vol. 5 No. 3 (2023): September
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/dil.v5i3.7335

Abstract

Humans can only understand salvation through God's revelation in the Bible. The Bible teaches that the matter of salvation is both God's sovereignty and man's inseparable responsibility, which is understood as a paradoxical concept. But in reality, 6 out of 11 Christian students do not understand the paradoxical truth about salvation taught by the Bible according to a randomly distributed survey. Christian students who have accepted theological doctrines should understand the paradoxical truth about salvation. An important aim of writing this essay is to show the understanding of Reformed theology (represented by John Calvin, Louis Berkhof, Anthony Hoekema, and J.I. Packer) regarding salvation as God's sovereignty and human responsibility using literary sources. Reformed theologians (Calvin, Berkhof, Hoekema, and Packer) accepted the paradoxical concept and believed that humans contribute to the regeneration of identity through God's grace. God's grace is the main reason humans can obey this. Therefore, understanding the concept of paradoxical truth must be accompanied by love and humility before God.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Manusia hanya dapat memahami keselamatan melalui wahyu Allah melalui Alkitab. Alkitab mengajarkan bahwa mengusahakan keselamatan adalah kedaulatan Tuhan dan tanggung jawab manusia yang tidak terpisahkan, yang dipahami sebagai konsep paradoks. Namun pada kenyataannya, 6 dari 11 mahasiswa Kristen tidak memahami kebenaran paradoksal tentang keselamatan yang diajarkan oleh Alkitab, berdasarkan survei yang disebarkan secara acak. Mahasiswa Kristen yang telah menerima doktrin teologi seharusnya memahami kebenaran paradoksal tentang mengerjakan keselamatan. Tujuan penting dari penulisan esai ini adalah untuk menunjukkan pemahaman teologi Reformed (yang diwakili oleh John Calvin, Louis Berkhof, Anthony Hoekema, dan Packer) mengenai keselamatan sebagai kedaulatan Allah dan tanggung jawab manusia atas keselamatan dengan menggunakan sumber-sumber literatur. Konsep paradoksal dalam mengerjakan keselamatan sebagai kedaulatan Allah dan tanggung jawab manusia. Kebenaran yang diajarkan oleh Alkitab, para teolog Reformed (Calvin, Berkhof, Hoekema, dan Packer) menerima konsep paradoksal dan percaya bahwa manusia berkontribusi dalam regenerasi identitas melalui kasih karunia Allah. Kasih karunia Allah sebagai penyebab utama manusia dapat taat mengerjakan keselamatan. Oleh karena itu, memahami konsep kebenaran paradoksal harus disertai dengan kasih dan kerendahan hati di hadapan Tuhan.
Peran Guru Kristen Sebagai Penuntun: Sebuah Kajian Teologis Efesus 4:11-16 Dalam Konteks Pendidikan Kristen [The Role of Christian Teachers as Guides: A Theological Study of Ephesians 4:11-16 in the Context of Christian Education] Zega, Sri Susianti; Tarigan, Musa Sinar
Diligentia: Journal of Theology and Christian Education Vol. 6 No. 1 (2024): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/dil.v6i1.7867

Abstract

The role of teacher as a guide is very significant in teaching, especially to equip students to know God through Christian education. Teachers guide the students to understand knowledge, attitudes, skills, and spirituality based on Biblical principles. But in reality, teachers do not teach the Bible principles in learning, teachers do not guide the students, and have lack of knowledge of the Bible. Teachers should have understood the significance of guiding students based on the Bible. Hence, the purpose of writing this article is to present the significant role of teachers as a guide through the theological study based on Ephesians 4:11-16 for the context of Christian education with literature study as the research method. Teachers must guide students based on the truth of God's Word, through imitating Jesus as the Great Shepherd. Christian teachers’ role as guide do not only stop at knowledge in academic learning, but to be an impact for students to be a part of service to God and to build others up as members of the body of Christ. Christian teachers must guide students to achieve, namely: the unity of the faith in Christ as God and Savior in true knowledge, thorough maturity, and growth in accordance with the fullness of Christ and to ensure to be not tossed around by the waves of false teaching that ignore The Lord. This article concludes that the teacher's role as guide is one form for equipping students to grow more mature in Christ. The author suggests that Christian teachers understand that teachers are God's calling to reveal God's truth to students so that their lives base on Bible teaching, and Christian teachers must understand the students' needs to know God and grow spiritually to become more like Christ.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Peran guru sebagai pembimbing sangat penting dalam pengajaran, terutama untuk memperlengkapi murid-murid mengenal Tuhan melalui pendidikan Kristen. Guru membimbing murid untuk memahami pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kerohanian berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab. Namun pada kenyataannya, guru tidak mengajarkan prinsip-prinsip Alkitab dalam pembelajaran, guru tidak membimbing siswa, dan memiliki pengetahuan yang kurang tentang Alkitab. Seharusnya para guru memahami pentingnya membimbing murid berdasarkan Alkitab. Oleh karena itu, tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memaparkan peran penting guru sebagai pembimbing melalui kajian teologis berdasarkan Efesus 4:11-16 dalam konteks pendidikan Kristen dengan metode studi literatur. Guru harus membimbing siswa berdasarkan kebenaran Firman Tuhan, dengan meneladani Yesus sebagai Gembala Agung. Peran guru Kristen sebagai pembimbing tidak hanya berhenti pada pengetahuan dalam pembelajaran akademis, tetapi menjadi dampak bagi siswa untuk menjadi bagian dari pelayanan kepada Tuhan dan membangun orang lain sebagai anggota tubuh Kristus. Guru Kristen harus membimbing murid-muridnya untuk mencapai, yaitu: kesatuan iman kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam pengetahuan yang benar, kedewasaan yang menyeluruh, dan pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus serta memastikan agar tidak terombang-ambing oleh gelombang pengajaran palsu yang mengabaikan Tuhan. Artikel ini menyimpulkan bahwa peran guru sebagai pembimbing adalah salah satu bentuk untuk memperlengkapi murid-muridnya agar bertumbuh semakin dewasa di dalam Kristus. Penulis menyarankan agar para guru Kristen memahami bahwa guru adalah panggilan Tuhan untuk menyatakan kebenaran Tuhan kepada murid-muridnya agar hidup mereka didasarkan pada pengajaran Alkitab, dan guru Kristen harus memahami kebutuhan murid-muridnya untuk mengenal Tuhan dan bertumbuh secara rohani agar semakin serupa dengan Kristus.