Sufiani, Dessi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Pengelolaan Limbah Medis Puskesmas di Kota Banda Aceh Sufiani, Dessi; Ramadhani, Nur Rizky; Lukman, Lukman
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 06 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i06.3267

Abstract

Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) menghasilkan volume limbah medis Bahan Berbahaya Beracun (B3) yang besar dan merata diseluruh Indonesia. Menurut data dari Kemenkes RI tahun 2020 Puskesmas yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai dengan standar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan limbah medis puskesmas di Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus serta pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi dan telaah dokumen. Informan kunci dalam penelitian ini berjumlah 17 orang yaitu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh (1 orang), Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan (1 orang), Kepala puskesmas (5 orang), informan pendukung tenaga sanitarian (5 Orang), dan tenaga pelaksana pengelola limbah medis di puskesmas (5 orang). yang ditentukan melalui tekhnik purpose sampling. temuan emperis diketahui bahwa puskesmas diKota Banda Aceh telah melakukan pengelolaan sampah limbah padat mulai dari pemilahan, pengumpulan, penyimpanan dan pengangkutan, dalam pengelolaan limbah medis cair sudah menggunakan IPAL (Instalasi pengelolaan Air Limbah) yang disalurkan melalui wastafel khusus pada tiap ruangan, masih tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 68 Tahun 2016 karena membuang limbah medis cair langsung sedangkan pada limbah padat medis pada tahap pengelolaan dan pemusnahan masih tidak sesuai dengan Permenkes RI Nomor 18 Tahun 2020 yaitu penyimpanan sementara lebih dari 2 hari namun tidak menggunakan cold storage. Kesimpulan : Dinas Kesehatan diharapkan dapat merencanakan pengadaan Cold Storage, Rehabilitasi tempat penyimpanan sementara, rehabilitasi saluran IPAL dan peningkatan SDM pelaksana ( cleaning service) dengan OJT (on the job training ) yang disertai dengan sertifikat pelatihan.