Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Effect of Green Tea Aromatherapy on Blood Pressure in Hypertensive Patients at Semper Barat I Health Center Janati, Nur; Wahdini, Rizqa; Rosliany, Nia
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 4 No. 2 (2025): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v4i2.4362

Abstract

Latar belakang: Hipertensi merupakan penyakit kronis yang dikenal sebagai silent killer karena sering tanpa gejala namun berisiko menimbulkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, ginjal, dan stroke. Prevalensi hipertensi terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia. Salah satu alternatif penanganan non-farmakologis yang dapat diterapkan adalah penggunaan aromaterapi Green Tea yang mengandung senyawa aktif seperti polifenol dan L-theanine yang berpotensi menurunkan tekanan darah serta memberikan efek relaksasi sehingga mendukung keseimbangan sistem saraf otonom. Tujuan: Mengetahui pengaruh aromaterapi Green Tea terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi experimen dengan rancangan pre and post test with control group. Sampel terdiri dari 36 responden, masing-masing 18 pada kelompok intervensi dan kontrol, dipilih dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil: Terdapat penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada kedua kelompok setelah intervensi. Kelompok intervensi mengalami penurunan rata-rata tekanan darah sistolik dari 151,83 mmHg menjadi 143,06 mmHg, dan diastolik dari 86,44 mmHg menjadi 83,61 mmHg. Uji Wilcoxon menunjukkan hasil signifikan (p<0,05) pada kedua kelompok, namun uji Mann-Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok (p>0,05). Kesimpulan: Aromaterapi Green Tea berpotensi membantu menurunkan tekanan darah, namun belum menunjukkan perbedaan signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Penelitian lanjutan dengan durasi intervensi lebih panjang, ukuran sampel lebih besar, dan kontrol variabel lebih ketat dianjurkan untuk memperkuat bukti ilmiah.