Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Pola Asuh Ibu Dan Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Pandeglang, Banten Dan Tinjauan Menurut Pandangan Islam Setyowati, Hany
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 11 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v2i11.465

Abstract

WHO defines stunting as impaired growth and development in children due to chronic inadequate nutritional intake, recurrent infectious diseases and inadequate psychosocial stimulation. Children with developmental delays, especially at an early age, may experience delays in the development of other organs, including the brain. The type of research used in this study is quantitative research with the aim of examining the relationship between stunting and its risk factors in Pandeglang, Banten. So it can be concluded, if poor parenting affects the incidence of stunting in children. In Univariate research, it was found that male toddlers were more than women, but the difference between the two groups was not much different. In bivariate analysis, the results obtained in the mother's group with poor knowledge were 74.1% of toddlers classified as stunted, while in the mother's group with good knowledge only 2.4% of toddlers were classified as toddlers with stunting conditions.
Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat Dengan Gejala Psikotik Disertai Dengan Gangguan Kepribadian Emosional Tidak Stabil Tipe Ambang Setyowati, Hany; Frijanto , Agung; Fitri Agustina, Citra
Jurnal sosial dan sains Vol. 4 No. 8 (2024): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v4i8.1507

Abstract

Latar Belakang: Gangguan depresif adalah gangguan psikiatri yang termasuk dalam kategori gangguan mood. Berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosa Gangguan Jiwa III (PPDGJ III) kriteria utama gangguan depresif yaitu memiliki afek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan serta berkurangnya energi. Gangguan kepribadian Emosional tidak stabil tipe ambang salah satu dari empat gangguan klaster B, ditandai dengan impulsivitas dan ketidakstabilan emosional. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kasus seorang perempuan yang mengalami komorbiditas antara gangguan depresif dan gangguan kepribadian emosional tidak stabil tipe ambang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menganalisis kasus seorang perempuan 21 tahun yang mengalami perilaku melukai diri sendiri dan gejala depresif akibat trauma emosional, termasuk perceraian orang tua dan kurangnya perhatian keluarga Hasil: Pasien menunjukkan gejala Borderline Personality Disorder (BPD) sejak remaja, seperti ketidakstabilan emosional, perilaku impulsif, serta kesulitan mempertahankan hubungan, dan juga mengalami gejala depresif dan psikotik berupa bisikan ajakan bunuh diri. Setelah diagnosis dikonfirmasi melalui pemeriksaan fisik dan psikiatri, pengobatan dengan kombinasi farmakoterapi (Risperidone dan Fluoxetine) serta Cognitive Behavioral Therapy (CBT) menghasilkan peningkatan stabilitas emosional dan kontrol impuls pada pasien. Kesimpulan : Pasien dengan gangguan kepribadian emosional tidak stabil tipe ambang sering mengalami komorbiditas berupa gangguan depresif yang ditandai dengan ketidakstabilan emosi, impulsivitas, afek depresif, dan kekurangan energi. Gangguan depresif pada mereka cenderung kronis, dapat disertai gejala psikotik, dan meningkatkan risiko bunuh diri. Manajemen yang efektif biasanya melibatkan kombinasi farmakoterapi dan CBT.