Selain digunakan sebagai sarana menonton hiburan, film juga digunakan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas yang dikemas secara menarik dalam bentuk audio visual. Sebuah film dokumenter muncul pada masa tenang pemilu dalam waktu 24 jam setelah dipublikasikan, film Dirty Vote mencatat lebih dari 4,3 juta penonton. sehingga membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Peneliti menggunakan teori Dependensi Media Massa untuk mengetahui seberapa besar media massa dapat mempengaruhi kognitif, afektif dan behavioral mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Pesan Film Dirty Vote terhadap Perilaku Memilih mahasiswa pada pemilihan presiden 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menerapkan teknik random sampling. dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin. Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data jumlah penonton film Dirty Vote berumur 17-30 Tahun. Dengan jumlah populasi sebanyak 100 responden. Dengan melakukan penelitian dengan menggunakan skala likert. Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa persamaan yang diperoleh adalah Y = 0,636 + 0,539X. Jika X = 0,01, maka nilai Y akan menjadi 1,175. Konstanta 0,636 menunjukkan adanya pengaruh positif antara Pesan Film Dirty Vote dan perilaku memilih. Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa sebesar 71,3% variasi dalam perilaku memilih dapat dijelaskan oleh variabel Pesan Film Dirty Vote, sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Uji T menunjukkan bahwa t hitung = 15,614 lebih besar dari t tabel = 1,661, dengan tingkat signifikansi sig = 0,000 lebih kecil dari 0,1, yang mengindikasikan penolakan hipotesis nol (Ho) dan penerimaan hipotesis alternatif (Ha). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Pesan Film Dirty Vote memiliki pengaruh positif terhadap perilaku memilih mahasiswa Universitas Djuanda Bogor.