This study aims to identify the characteristics of visitors to the natural tourist attraction Air Terjun Gurung Sepangin as a basis for destination development. A descriptive survey method was employed using accidental sampling, involving 30 respondents interviewed directly during their visit. Data collected included origin, age, gender, education level, employment status, marital status, information sources, transportation mode, travel time, visit frequency, visit duration, and arrival method. The results indicate that most visitors originate from Putussibau City, are aged 17"“25 years, predominantly female, have a high school level education, and are students or university students. The majority are unmarried, receive information through word of mouth, use motorcycles as their primary transportation, and have a travel time of 30"“60 minutes. Visit frequency ranges from 3 to 5 times, with durations between 2 and 5 hours, and visitors typically come in groups. These characteristics highlight the potential of Air Terjun Gurung Sepangin as an ecotourism destination that can be further developed by considering visitor profiles to enhance attractiveness and sustainable tourism management.Keywords: Gurung Sepangin Waterfall, Tourist Attraction, Visitor CharacteristicsAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik pengunjung objek wisata alam Air Terjun Gurung Sepangin sebagai dasar pengembangan destinasi wisata. Metode yang digunakan adalah survei deskriptif dengan teknik accidental sampling, melibatkan 30 responden yang diwawancarai langsung saat kunjungan. Data dikumpulkan meliputi asal daerah, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status pernikahan, sumber informasi, jenis transportasi, waktu tempuh, frekuensi kunjungan, durasi kunjungan, dan cara kedatangan. Hasil menunjukkan mayoritas pengunjung berasal dari Kota Putussibau, berusia 17-25 tahun, berjenis kelamin perempuan, berpendidikan setara SMA, dan berstatus pelajar atau mahasiswa. Sebagian besar pengunjung belum menikah, memperoleh informasi secara lisan, menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasi, dengan waktu tempuh 30"“60 menit. Frekuensi kunjungan berkisar 3"“5 kali, durasi kunjungan 2"“5 jam, dan pengunjung umumnya datang secara berkelompok. Karakteristik ini menegaskan potensi Air Terjun Gurung Sepangin sebagai destinasi ekowisata yang dapat dikembangkan dengan memperhatikan profil pengunjung untuk meningkatkan daya tarik dan pengelolaan wisata secara berkelanjutan.Kata kunci: Air terjun Gurung Sepangin, Daya tarik wisata, Karakteristik pengunjung